Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Butuh Usaha Keras agar Ekonomi Tumbuh 5,3% Tahun Depan

Fathia Nurul Haq
29/9/2015 00:00
 Butuh Usaha Keras agar Ekonomi Tumbuh 5,3% Tahun Depan
(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah meluluskan asumsi Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 dengan target pertumbuhan ekonomi 5,3%. Realistisnya, tahun depan ekonomi diperkirakan hanya tumbuh 5%.

Setelah melalui perdebatan alot di komisi XI, asumsi RAPBN 2016 akhirnya diluluskan oleh banggar tanpa revisi. Kendati begitu, Banggar memperkirakan target pertumbuhan akan sulit tercapai.

"Kalau 5,3%, ya sebenarnya kalau mau realistis pertumbuhan itu 5%. Kalau mau jujur. Tapi pemerintah kan harus ada ekstra effort yang harus dilakukan supaya 5,3%," ungkap Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah ditemui usai rapat dengan pemerintah di Senayan, Jakarta, Selasa (29/9).

Rapat yang juga dihadiri oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahazil Nazara dan Dewan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjyo terbilang singkat, setelah hampir satu jam berjalan, keputusan pun sudah dicapai.

"Karena itu sudah diputuskan di komisi XI dan pemerintah seiya sekata dengan keputusan itu maka banggar meneruskan keputusan itu dengan  pertumbuhan 5,3%. konsekuensinya adalah ada pengurangan belanja di setiap kementerian/lembaga," tambah Said.

Bank Indonesia memperkirakan hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 akan mencapai 4,9%. Sehingga target 5,3% di tahun depan masih terbilang realistis.

"BI memperkirakan triwulan tiga 4,9%, triwulan empat 5% sehingga secara keseluruhan BI memperkirakan keseluruhan tahun ini bisa sekitar 4,9%. Tahun depan bisa lebih baik lagi," kata Perry.

Pada asumsi yang telah disepakati tersebut, inflasi tahun depan diperkirakan tidak melebihi 4,7%, nilai tukar rupiah Rp 13.900, suku bunga surat perbendaharaan negara (SPN) 3 bulan 5,5%, harga minyak mentah USD 50 per barel, lifiting migas 1.985.000 baret (Minyak 830.000 barel, gas 1.115.000 barel).

Sedangkan target pembangunan yang disepakati mencakup angka kemiskinan 9-10%, indeks kesenjangan (gini ratio) 0,39, indeks pembangunan manusia (IPM) 70,10. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya