Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PERKEMBANGAN ekonomi digital di Indonesia terus meningkat. Bank Indonesia memperkirakan peluang perkembangan ekonomi digital mampu menyumbang Rp150 miliar ke produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2025. Apalagi jumlah pengguna smartphone menyentuh angka 55 juta orang atau 25% populasi di Indonesia.
“Data penjualan e-commerce di Indonesia mencapai US$7 miliar pada 2017 lalu dan naik sekitar 18,2% per tahunnya sehingga diproyeksikan pada 2022 penjualan bisa mencapai US$16,5 miliar,” jelas Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat saat memberikan sosialisasi tentang ekonomi digital kepada ribuan mahasiswa dalam acara BI Goes to Campus 2018 di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, seperti dikutip Medcom.id, kemarin.
Menurut Arbonas, data tersebut sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia sehingga BI bersama pemerintah beranggapan bahwa ekonomi digital perlu dikembangkan. “Untuk itu, strategi pertamanya kita harus mengomunikasikan apa ekonomi digital dan melalui kegiatan BI Goes to Campus ini kami menjelaskan kepada masyarakat apa yang dimaksud dengan ekonomi digital, manfaat, tantangan, dan peluangnya, kemudian dari sisi regulasinya,” kata Arbonas.
Menurut dia, peran generasi muda sangat besar dalam perkembangan ekonomi digital sebab generasi milenial, khususnya mahasiswa, dinilai sangat terbuka dan adaptif terhadap perubahan teknologi dan informasi.
“Kita lihat penggunaaan gadget besar di anak muda juga besar dan yang paling penting anak muda itu memiliki kreativitas terutama mahasiswa. Kita juga harapkan mereka memiliki jiwa kewirausahaan,” jelasnya.
Sekitar 2.000 orang memadati Gedung Samanta Krida, Universitas Brawijaya, dalam acara tersebut. Para mahasiswa menikmati suguhan talkshow yang mengundang pengusaha muda seperti Wahyu Aditya, founder Hellomotion Academy dan Hello Fest, serta Mike Granar, seorang sociopreneur asal Malang yang bisninya bergerak di bidang kuliner bernama Burger Buto.
“Saya kan main uang online kayak Paypal, transaksi menukarkan rupiah ke dolar. Jadi saya ingin tahu arah ekonomi digital di Indonesia,” ujar salah satu mahasiswa yang hadir, Fuad Hanafi Aulawi. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved