Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BANK Pembangunan Daerah Sumatra Barat, Bank Nagari, meluncurkan mobile banking sebagai bentuk masuk ceruk Revolusi 4.0 yang terus digaungkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau sekarang kita bicara teknologi atau digitalisasi perbankan tentu arahnya bagaimana pelayanan semaksimal mungkin untuk customer. Bank Nagari juga akan seperti itu dikaitkan dengan Revolusi Industri 4.0," kata Direktur Keuangan Bank Nagari, Muhammad Irsyad, disela-sela peluncuran Mobile Banking Bank Nagari di Padang, Rabu (7/11).
Menurutnya, setiap kegiatan perbankan harus mengarah ke teknologi, sehingga transaksi di masyarakat tidak ada halangan. "Kita juga sudah sejajar dengan yang lainnya melayani nasabah selama 24 jam. Kita mulai melakukannya. Tidak perlu ke bank, ke teller, tanda tangan, cukup di genggaman saja," tandasnya.
Irsyad menyebutkan, layanan digital tersebut meliputi penyediaan uang elektronik N-money, Nagari SMS banking, pengelolaan keuangan Nagari Cash Management, Nagari Portal Payment, Auto Debet, dan layanan lainnya. Irsyad menyebutkan market share Bank Nagari yang mencapai 30% di wilayah Sumbar merupakan pasar potensial untuk pengembangan layanan keuangan digital. Dia menargetkan transaksi digital bank milik pemda Sumbar dan 19 kabupaten/kota itu meningkat signifikan tahun depan. "Saat ini, secara digital kami sudah 500.000 transaksi setiap hari, besar sekali. Tumbuhnya sampai empat kali lipat," tukasnya.
Kepala Bank Indonesia Sumbar Endy Dwi Tjahjono mengatakan pihaknya mengapreasiasi langkah Bank Nagari meluncurkan aplikasi mobile banking agar terus bisa bersaing dengan bank nasional dan meningkatkan layanan. Dia mengatakan hampir seluruh bank umum yang beroperasi di Sumbar sudah memiliki layanan digital, sehingga sangat membantu masyarakat, lebih aman, nyaman dan efisien.
"Kami terus dorong bank agar memaksimalkan nontunai, sehingga diharapkan ke depan dengan transaksi nontunai bisa berkontribusi meningkatkan setengah pertumbuhan ekonomi," bilangnya.
Darwisman, Kepala Perwakilan OJK Sumbar, mengatakan bank perlu berkolaborasi dengan fintech dan lembaga keuangan digital lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan layanan. Menurutnya, ada banyak potensi daerah yang memerlukan sentuhan industri keuangan dan teknologi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mencontohkan sektor pertanian, dimana masih terkendala keterbatasan modal untuk mengembangkan pertanian, termasuk juga terbatas kemampuan mengakses pasar.
"Ada fintech yang hadir melayani pertanian. Ini petani terbantu sekali dari modal produksi sampai pemasarannya. Bank juga perlu hadir di sana, kalau bisa juga punya anak perusahaan di bidang financial teknologi," bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Nagari Dedy Ihsan mengatakan inovasi teknologi pada layanan jasa keuangan adalah sebuah keniscayaan. Bank Nagari, kata dia, senantiasa mendukung kehadiran dan sumbangsih Fintech bagi perekonomian Indonesia atau khususnya regional Sumatra Barat, serta berupaya untuk terus mendorong perkembangannya ke arah yang positif.
"Dengan tetap mempertahankan koridor kehati-hatian, namun tanpa mematikan laju inovasi, kami meyakini lingkungan Fintech ke depan akan semakin kondusif, yaitu di satu sisi memberikan kepastian bagi pelaku usaha, dan sisi lain tetap mengedepankan perlindungan konsumen," pungkasnya. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved