Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PT Astra International melaporkan bahwa laba bersih grup itu sepanjang 9 bulan pertama 2018 mencapai Rp17,1 triliun. Perolehan itu meningkat 21% jika dibandingkan dengan di periode yang sama tahun lalu.
Lini bisnis otomotif masih menyumbang laba terbesar Grup Astra dengan nilai Rp7 triliun meskipun kenaikannya hanya 7%.
Kenaikan laba dari otomotif terutama disebabkan meningkatnya penjualan sepeda motor. Penjualan sepeda motor secara nasional meningkat 9% menjadi 4,7 juta unit, sementara penjualan PT Astra Honda Motor (AHM) di pasar domestik juga meningkat 9% menjadi 3,5 juta unit, dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 75%.
Penjualan mobil secara nasional meningkat 7% selama periode ini menjadi 857 ribu unit.
“Namun, penjualan mobil Astra turun 4% menjadi 424 ribu unit karena meningkatnya kompetisi sehingga pangsa pasar Astra menurun dari 55% menjadi 50%. Grup telah meluncurkan 17 model baru dan 6 model revamped selama periode ini,” ungkap Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto dalam keterangannya, Senin (29/10).
Sumbangan kedua berasal dari lini bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi yang meningkat 60% menjadi Rp5,42 triliun.
Sektor jasa keuangan mencatatkan perolehan laba Rp3,45 triliun, atau meningkat 17% dari periode yang sama tahun lalu.
Di sektor agribisnis, Astra mencatat penurunan keuntungan dari Rp1,09 triliun menjadi Rp896 miliar atau turun 18%. Hal yang sama juga terjadi di lini bisnis properti, dari Rp96 miliar turun menjadi Rp66 miliar.
Bisnis Astra di sektor infrastruktur dan logistik mulai pulih. Setelah mencatatkan kerugian Rp66 miliar pada tahun lalu, kini telah mampu meraih laba Rp112 miliar.
Hal itu merupakan dampak peningkatan keuntungan dari bisnis Tol Tangerang-Merak dan unit bisnis PT Serasi Autoraya, serta masuknya dampak kerugian atas pelepasan 49% kepemilikan di PT PAM Lyonnaise Jaya pada tahun sebelumnya.
Total portofolio Grup Astra pada bisnis jalan tol ialah 353 kilometer dengan 269 kilometer sudah beroperasi.
Di lini logistrik, laba bersih PT Serasi Autoraya (SERA) meningkat sebesar 41% menjadi Rp190 miliar, terutama disebabkan meningkatnya margin bisnis leasing dan rental mobil.
“Jumlah kontrak sewa kendaraan SERA mengalami kenaikan 1% menjadi 22.800 unit,” jelasnya.
Bisnis jasa keuangan
Laba bersih bisnis jasa keuangan Grup Astra meningkat 17% menjadi Rp3,5 triliun, dengan peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.
Namun, selama periode ini, bisnis pembiayaan konsumen grup mengalami penurunan nilai pembiayaan sebesar 4% menjadi Rp60 triliun, terutama akibat turunnya pembiayaan pada segmen mobil low cost. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan mobil grup meningkat 12% menjadi Rp837 miliar, yang disebabkan penurunan provisi.
Kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance (FIF) yang fokus pada pembiayaan sepeda motor meningkat 18% menjadi Rp1,7 triliun, yang mencerminkan portofolio pembiayaan yang lebih besar.
PT Asuransi Astra Buana mencatat peningkatan laba bersih sebesar 2% menjadi Rp764 miliar, PT Astra Aviva Life menambah lebih dari 232 ribu nasabah baru asuransi jiwa perorangan dan 663 ribu nasabah baru. (E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved