Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
DI penghujung September, Palu dan Donggala Sulawesi Tengah porak poranda dilanda gempa dan tsunami. Sejumlah infrastruktur rusak, seperti jembatan, gedung pemerintah, dan sekolah. Ribuan orang tewas dan lainnya luka-luka serta kehilangan tempat tinggal.
PT Pertamina, termasuk salah satu BUMN yang terkena dampak. Sedikitnya 17 SPBU di Palu, 4 di Donggala, dan 2 di Sigi rusak dan beberapa di antaranya tidak dapat diakses karena longsor. Selain itu, Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Bandara Mutiara juga terdampak.
Di tengah kondisi itu, Pertamina dituntut menyediakan pasokan BBM untuk warga karena itu termasuk kebutuhan vital, selain listrik. Oleh karena itu, Pertamina bahu-membahu sekuat tenaga guna memenuhi kebutuhan masyarakat itu. Hal serupa dilakukan rekan-rekan mereka dari PLN.
“Pertama kami berupaya mendata keberadaan dan kondisi pekerja beserta keluarganya. Secara paralel, kami mendata tingkat kerusakan pada fasilitas operasi dan menyusun rencana aksi pemulihan pasokan energi ke Palu-Donggala-Sigi,” ujar Unit Manager Communication and CSR Marketing Operation Region VII Pertamina, M. Roby Hervindo kepada Media Indonesia, Minggu (28/10).
Meski di awal komunikasi sulit dan terputus-putus, kata Roby, identifikasi kondisi pekerja terus diupayakan karena mereka aset berharga dan dibutuhkan keberadaannya untuk melayani masyarakat di tengah bencana. Setelah itu, Pertamina MOR VII mengarahkan pekerja ke lokasi-lokasi yang relatif aman dan tidak terlalu terdampak.
“Hanya selang satu hari pascagempa, kami langsung dapat mengoperasikan 2 SPBU di Palu meski dengan kondisi seadanya dan dapat melayani masyarakat hingga larut malam. Kemudian berangsur-angsur SPBU lain dioperasikan, menggunakan tenaga operator yang didatangkan dari wilayah lain seperti Manado, Makassar, Balikpapan, Jakarta,” paparnya.
Strategi serupa dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan LPG (elpiji). Suplai elpiji dilakukan dari Makassar dan didistribusikan kepada masyarakat melalui mekanisme operasi pasar. “Melalui sinergi semua lini di Pertamina, kebutuhan bahan bakar masyarakat terpenuhi hingga pelosok,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto. (Cahya Mulyana/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved