Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
KASUS suap perzinan proyek kota baru Meikarta membuat sejumlah saham milik Lippo Group anjlok.
Lippo Group tercatat memiliki empat perusahaan yang tercatat di bursa yaitu PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Mengutip data RTI, Kamis (18/10), pada perdagangan sesi I yakni pukul 10.12 WIB saham LPCK turun 1,13%dari pembukaan perdagangan Rp1.320 menjadi Rp1.315 per saham. Posisi saham ini juga menurun jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Selain itu saham LPKR juga terus merosot cukup dalam sebesar 4,17% dari pembukaan perdagangan sebesar Rp278 menjadi Rp276 per saham. Gerak saham ini masih terus melemah jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp288 per saham.
Sama halnya dengan LPKR itu, saham MPPA juga anjlok 3,39% dari posisi Rp177 pada pembukaan perdagangan hari ini dan penutupan perdagangan sebelumnya menjadi ke posisi Rp171 per saham.
Kemudian saham LPPF juga jeblok 3,66% ke posisi Rp5.950 per saham. Padahal pada pembukaan perdagangan hari ini dan penutupan pedagangan kemarin, saham perseroan ini sempat berada di Rp6.150 per saham.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat kasus yang terjadi pada proyek Meikarta sangat berimbas kepada pergerakan saham-saham Lippo Group. Emiten-emiten yang memiliki sangkut paut kepada Lippo group dianggap bermasalah oleh investor sehingga mereka menurunkan niat membeli saham.
"Kalau dari pandangan saya ini jadi memberatkan harga sahamnya karena dengan adanya kasus maka emiten diangggap bermasalah," kata William kepada Medcom.id, Kamis (18/10).
Di sisi lain, William juga melanjutkan, secara teknikal saham-saham Lippo Group juga sudah lama memiliki tren penurunan. Menurutnya, jika tidak ada sentimen baik maka penurunan ini akan berlanjut.
"Dan secara teknikal pun sudah downtrend cukup lama, ditambah dengan adanya kasus ini maka diprediksi penurunan akan berlanjut," pungkas dia. (Medcom/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved