Menkeu: Realisasi Defisit Anggaran September 1,35% PDB

Antara
17/10/2018 12:58
Menkeu: Realisasi Defisit Anggaran September 1,35% PDB
(Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati -- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi defisit anggaran dalam APBN hingga akhir September 2018 telah mencapai Rp200,2 triliun atau 1,35% terhadap PDB.

"Defisit anggaran mencapai Rp200 triliun, tahun lalu dalam periode yang sama Rp272 triliun. Jadi turun hampir Rp72 triliun dari tahun lalu," ujar Sri Mulyani dalam jumpa pers perkembangan APBN di Jakarta, Rabu (17/10).

Sri Mulyani menambahkan realisasi defisit anggaran yang mencapai 1,35% terhadap PDB ini juga lebih rendah dari periode sama tahun lalu sebesar dua persen terhadap PDB.

Realisasi defisit anggaran ini berasal dari pendapatan negara sebesar Rp1.312,3 triliun atau 69,3% dari target serta belanja negara Rp1.512,6 triliun atau 68,1% dari pagu.

Pendapatan negara tersebut mencakup penerimaan perpajakan Rp1.024,5 triliun atau 63,3% dari target, penerimaan negara bukan pajak Rp281,4 triliun atau 102,2% dari target dan hibah Rp6,4 triliun atau 538,6%
dari target.

Penerimaan perpajakan tersebut berasal dari penerimaan pajak termasuk PPh migas sebesar Rp900,9 triliun atau 63,3% dari target dan penerimaan kepabeanan dan cukai Rp123,6 triliun atau 63,7% dari target.

"Kalau dibandingkan tahun lalu penerimaan perpajakan yang hanya mencapai Rp879 triliun, berarti pada tahun ini ada pertumbuhan 16,5%," kata Sri Mulyani.

Sementara realisasi belanja negara terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp938,8 triliun atau 64,5% dari pagu serta transfer ke daerah dan dana desa Rp573,8 triliun atau 74,9% dari pagu.

Belanja pemerintah pusat mencakup belanja Kementerian Lembaga yang sudah mencapai Rp511,5 triliun atau 60,4% dari pagu serta belanja non Kementerian Lembaga sebesar Rp427,3 triliun atau 70,4% dari pagu.

Sementara itu, realisasi transfer ke daerah mencapai Rp535,8 triliun atau 75,9% dari pagu dan dana desa sebesar Rp37,9 triliun atau 63,2% dari pagu.

Untuk menutup defisit anggaran tersebut, realisasi pembiayaan anggaran sudah mencapai Rp292,8 triliun atau lebih rendah dari tahun lalu Rp391,2 triliun.

"Kita lihat dengan tren penerimaan dan belanja yang sama-sama baik, serta penerimaan yang sangat kuat, outlook defisit nanti pada akhir tahun sangat menggembirakan," ujar Sri Mulyani.

Dalam kesempatan ini, pemerintah juga mencatat neraca keseimbangan primer mencapai defisit Rp2,4 triliun atau lebih baik dibandingkan periode sama 2017 sebesar defisit Rp99,2 triliun. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya