Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PERGERAKAN kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (16/10) pagi, menguat tipis 12 poin menjadi Rp15.208 dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.220 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai pergerakan rupiah masih memiliki kecenderungan yang stagnan di pasar valuta asing.
"Adanya rilis surplus perdagangan senilai US$0,23 miliar, meski mendapat apresiasi positif dari sejumlah kalangan terutama Kementerian Keuangan, belum banyak memberikan sentimen positif pada rupiah," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai neraca perdagangan Indonesia pada September 2018 mengalami surplus US$0,23 miliar, yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas US$1,30 miliar meskipun sektor migas mengalami defisit US$1,07 miliar.
Di sisi lain, lanjut Reza, sentimen dari kesepakatan swap antara Indonesia dan Jepang masih belum mendapatkan tanggapan yang positif.
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Japan telah menandatangani amendemen perjanjian kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA) pada tanggal 14 Oktober 2018.
Sebagaimana perjanjian sebelumnya, nilai fasilitas swap masih sama, yaitu sampai dengan US$22,76 miliar.
Reza memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran antara Rp15.188 dan Rp15.215 per dolar AS.
"Meski rilis dari BPS terkait surplusnya neraca perdagangan belum membuat rupiah menguat, namun diharapkan tekanan global dapat lebih berkurang," ujar dia. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved