Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEBAGAI negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia sangat membutuhkan kepastian kehalalan dalam setiap produk, termasuk di pasar maya. Karenanya, Bank Indonesia (BI) berinisiatif mengembangkan ekosistem halal value chain berbasis digital.
Berbagai dukungan datang untuk inisiatif BI itu, salah satunya dari Hijup, e-commerce fesyen muslim. Menurut CEO Hijup Diajeng Lestari, dukungan terhadap pengembangan ekosistem halal value chain berbasis digital, yaitu memperkuat ekonomi syariah.
“Komitmen kerja sama ini sejalan dengan latar belakang berdirinya Hijup. Kami hadir untuk menjadi pemain di pasar muslim, tidak hanya sebagai pasar yang konsumtif, tetapi juga mendukung pemanfaatan potensi industri syariah Indonesia,” ujar Diajeng saat penandatanganan kesepakatan bersama pembentukan task force implementasi halal value chain berbasis digital dengan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia serta difasilitasi BI, Jakarta, pada Kamis (4/10).
Dalam lima tahun terakhir, industri fesyen muslim tumbuh signifikan dan diakui internasional. Hal itu tidak lepas dari maraknya gaya hidup halal.
Data Global Islamic Economic Report 2017-2018 menunjukkan skor indikator ekonomi syariah dan data Indonesia masih berada pada urutan ke-11. Director of Islamic Economic & Finance Department BI Anwar Bashori menekankan pengembangan ekosistem halal itu dengan menerapkan konektivitas global agar ekonomi syariah di Indonesia menjadi pemain.
Contoh kerja sama antara Hijup dan AFSI, yaitu pengembangan kolaborasi produksi para tenant Hijup menggunakan sistem syariah murabahah dengan pola pembiayaan memakai sitem pembelian model aset produksi. (Mut/S-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved