Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PERTEMUAN Tahunan International Monetary Funds (IMF) dan World Bank (WB) resmi ditutup Minggu (14/10). Sebagai tuan rumah pertemuan yang berlangsung sejak 8 hingga 14 Oktober 2018, Indonesia mencatat dua kesuksesan. Pertama sukses menjadi tuan rumah yang baik di tengah padatnya agenda Indonesia menyelenggarakan event besar lainnya seperti Asian Games dan Asian Para Games.
Kedua, sukses prestasi dengan berhasil meraih ratusan triliun rupiah investasi yang siap dibenamkan dalam berbagai proyek infrastruktur yang saat ini sedang dijalankan pemerintah. Tidak hanya itu, Indonesia sukses mencuri perhatian dunia dengan pidato Presiden Joko Widodo yang menggunakan kisah film serial Game of Thrones untuk menyadarkan pentingnya bergandengan tangan menghadapi tantangan perekonomian ke depan sebagai dampak perang dagang di tengah ancaman perubahan iklim dunia.
Kesuksesan itu dapat dirangkum sebagai kesuksesan ’Rayuan Pulau Kelapa’, tempat perhelatan acara yang melibatkan banyak petinggi dari 189 negara berkumpul dan membicarakan persoalan ekonomi dunia ke depan.
Badan usaha milik negara (BUMN) dapat dikatakan sebagai bagian negara yang paling besar meraih keuntungan dari pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting tersebut. Tidak kurang komitmen investasi dari Rp202 triliun diraih dari para mitra strategis yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Di luar itu, terjadi juga komitmen investasi Rp47 triliun yang diperoleh dari skema pendanaan non-APBN. Seperti pada umumnya perhelatan besar, pelaksanaan after party tidak kurang menantang. Menuntaskan ’Rayuan Pulau Kelapa’ menjadi tugas bersama.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan arah kesepakatan yang sudah menghasilkan angka harus dijaga pihak terkait.
Setiap kementerian kini sedang memilah kesepakatan mana yang harus ditindaklanjuti segera. “Misal saya dengan CEO Standard Chartered. Mereka menawarkan memakai network-nya untuk merekolasi industri Taipei dari Tiongkok pindah ke Indonesia. Kami bisa sediakan special economy zone dan tax holiday, tergantung size investasi yang Taipei berikan. Kami langsung membuat time table. Setelah sepakat, mereka siapkan tim ke Taipei,” ujarnya.
Hambatan setelah terjadi kesepakatan diakui Luhut, yakni Indonesia lemah akan eksekusi dan pengawasan. Oleh karena itu, pemerintah secara terintegrasi bersepakat membuat beberapa aturan untuk cepat tanggap menindaklanjuti kesepakatan. “Makanya ini yang harus dijaga. Bagaimana kesepakatan itu benar jalan dan terealisasi,” tandas Luhut.
Segera membahas
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan komitmen yang telah diperoleh sebagian bisa langsung dilaksanakan. BUMN akan segera menindaklanjuti kesepakatan yang telah ditandatangani.
“Seperti penandatanganan kerja sama antara Pertamina dan CPC Corporation dari Taiwan. Itu segera ditindaklanjuti oleh Pertamina,” ujarnya.
Proyek kerja sama Pertamina dan CPC ialah proyek terbesar yang ditandatangani. Nilainya mencapai US$6,6 miliar. BUMN migas itu pun segera menindaklanjuti dengan membentuk tim. “Masih kajian awal. Sudah ada tim yang mengkaji,” kata Vice President of Corporate Communication of Pertamina Adiatma Sardjito.
Kerja sama investasi tersebut diproyeksikan untuk kilang petrokimia. Pihak CPC Corporation berharap feasibility study yang disusun Pertamina dapat tuntas dalam enam bulan mendatang. Kepala Humas PT KAI Agus Komarudin pun mengatakan pihaknya segera membahas kerja sama di bidang manufaktur. Saat ini komponen lokomotif masih impor. (Ima/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved