Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PERTUMBUHAN penjualan eceran yang terus positif sejak Juni hingga Agustus 2018 menjadi pertanda bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih terjaga meski saat ini nilai tukar rupiah terhadap doalr AS tengah melemah. Penjualan eceran itu pun akan masih terus tumbuh pada September 2018 meski tidak sebesar periode Agustus 2018.
“Peningkatan penjualan eceran disebabkan dua hal. Pertama, harga yang relatif terjaga. Hal itu ditunjukkan oleh tingkat inflasi yang stabil di kisaran 3%. Dengan inflasi stabil, artinya daya beli masyarakat ini relatif terjaga,” ujar Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah kepada Media Indonesia saat menanggapi Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) Periode Agustus 2018, di Jakarta, kemarin.
Survei penjualan eceran BI mengindikasikan penjualan eceran tumbuh meningkat pada Agustus 2018. Hal tersebut tecermin pada indeks penjualan riil (IPR) yang tumbuh sebesar 6,1% (yoy) pada Agustus 2018, atau lebih tinggi daripada Juli 2018 yang sebesar 2,9% (yoy).
BI menyampaikan peningkatan penjualan eceran tersebut dipengaruhi berbagai kegiatan terkait dengan Asian Games pada 18 Agustus-2 September 2018 dan Hari Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan kelompok komoditas, meningkatnya penjualan eceran terutama didorong kinerja penjualan subkelompok komoditas sandang.
Piter memprediksi penjualan eceran pada September 2018 masih tumbuh positif. “Selama pemerintah masih mempertahankan harga BBM (bahan bakar minyak) premium dan tarif dasar listrik, daya beli relatif terjaga,” jelasnya.
Bahkan, ia memperkirakan pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM dan tarif dasar listrik (TDL) hingga pertengahan 2019 untuk menjaga daya beli masyarakat. “Saya meyakini pemerintah akan memilih menahan harga BBM dan TDL setidaknya sampai pertengahan 2019,” tutur Piter.
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Adriyanto menambahkan, pemerintah akan mendorong kegiatan ekonomi lokal melalui berbagai kegiatan komunitas, termasuk menggiatkan pariwisata, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil. “Mudah-mudahan melalui upaya itu, penjualan eceran akan terus menguat.”
Inovasi
Vice President of Corporate Communications of Transmart Carrefour Satria Hamid mengakui data yang dilansir BI memang dirasakan pelaku usaha ritel. Kendati kondisi rupiah tengah melemah atas dollar AS, penjualan di toko ritel tetap tumbuh signifikan.
Pada dasarnya, kata Hamid, pelaku usaha harus mampu mengidentifikasi secara jeli apa saja yang dibutuhkan masyarakat sebagai konsumen. Identifikasi itu lalu dijadikan senjata untuk menarik konsumen datang, tidak hanya berbelanja, tetapi juga merasakan pengalaman berbeda. Hal itulah yang kini dilakukan Transmart Carrefour dengan mengusung konsep pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan sarana hiburan.
Di tengah tekanan perdagangan elektronik, dengan konsep integrasi pusat belanja dan hiburan, Transmart terus bertumbuh. Pada 2016 pihaknya membuka 19 toko baru, pada 2017 menyusul 22 toko baru, dan sepanjang 2018 sudah membuka 5 toko baru.
“Pada intinya, jika pelaku usaha jeli apa yang diinginkan konsumen, kami yakin penjualan bisa terus tumbuh. Kita hanya perlu berkreasi dan berinovasi serta berharap momentum baik ini dapat terus terjaga,” tutup Hamid saat dihubungi Media Indonesia, kemarin. (Pra/E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved