Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Anak Muda dalam Pusaran Tenaga Kerja

(Fathia Nurul Haq/E-2)
09/10/2018 22:45
Anak Muda dalam Pusaran Tenaga Kerja
(ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal)

DI antara sejumlah diskusi panel yang membahas persoalan ekonomi makro yang melibatkan para pemangku kebijakan, kegiatan Annual Meetings IMF-WBG 2018 juga mengajak para anak muda untuk turut berpartisipasi pada kemajuan ekonomi.

Pada kegiatan IMF Youth Dialogue yang bertajuk Youth at Work, Ahmad Zaky selaku Founder dan CEO Bukalapak dari Indonesia berkesempatan untuk berdiskusi dengan para anak muda dari berbagai negara. Pada acara yang dibawakan dengan santai oleh Ahmed Shihab Eldin (Senior Correspondent AJ+), Ahmad Zaky bersama para panelis lain seperti Graeme Bukcley (Director of the ILO DWT/CO-Bangkok), Aya Chebbi (Founder of Afresist), Anele Mkuzo (Founder of the African Entrepreneurship Initiative), dan Vjosa Osmani Sadriu (Chair of the Foreign Affairs Committee at the Parliament of Kosovo) memaparkan kondisi nyata pemikiran dari anak muda pada umumnya.

Perbincangan kian menghangat. Apalagi setelah Zaky mengutarakan pendapat yang cukup anti-mainstream hingga memantik tawa dari hadirin yang datang. “Saya lebih suka merekrut anak muda. Kalau Anda sudah berusia 40 atau 50 tahun, pikiran Anda sudah penuh,” ungkap Zaky. Moderator pun merespons dengan mengernyitkan dahi sambil bertanya, “Jadi anak muda pikirannya kosong?” Tawa pun kembali pecah.

Anak muda, dalam hal ini generasi milenial, merupakan topik yang senantiasa hangat dewasa ini. Generasi milenial atau kadang juga disebut dengan generasi Y ialah mereka yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000-an. Mereka kini beranjak dewasa dan mulai memasuki bursa tenaga kerja.

Mereka bersaing mendapat pekerjaan yang baik dengan para senior yang lebih berpengalaman dan diklaim lebih loyal pada perusahaan. Situasi tersebut tentu saja tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia hingga menjadi salah satu topik yang diangkat dalam IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

Chebbi mengungkapkan anak muda di negaranya (Afrika) kurang diminati ketimbang seniornya yang lebih berpengalaman.

“Mereka tidak menganggap anak muda lebih baik, mereka menaganggap lebih tua lebih serius,” ujar Chebbi menanggapi pendapat Zaky.

Para senior bukan satu-satunya saingan kaum milenial dalam mendapat pekerjaan. Menurut Deputy Managing Director IMF Carla Grasso, sekitar 4 juta lapangan kerja akan menyusut lantaran tergantikan oleh teknologi.

Jika sistem pendidikan tidak berubah, angkatan kerja muda harus bersaing dengan mesin. “Kita perlu mengedukasi anak muda untuk memanfaatkan teknologi jika mereka ingin bersaing. Apa yang dibutuhkan anak muda saat ini bukan hanya jumlah lapangan kerja, melainkan juga kualitas lapangan kerja,” tekan Grasso. (Fathia Nurul Haq/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya