Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Panggung Global untuk Tekfin Nasional

(Mut/S-4)
08/10/2018 05:15
Panggung Global untuk Tekfin Nasional
(THINKSTOCK)

ADA yang spesial pada pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober. Pasalnya, pertemuan bergengsi tersebut turut menjadi panggung global bagi pelaku industri teknologi finansial (tekfin) Indonesia.

Secara khusus, persoalan tekfin yang merupakan disruptor bagi industri jasa keuangan menjadi salah satu isu hangat yang diperbincangkan lewat agenda Fintech Talk. Di sana, pelaku tekfin Indonesia akan mempresentasikan model bisnis dan program yang dikembangkan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Adrian Gunadi memaparkan, salah satu topik lain yang akan dibahas bersama para peserta IMF-World Bank Annual Meeting 2018, yaitu standardisasi pokok-pokok atau kerangka tekfin secara global. Hal tersebut, “Termasuk memberikan masukan yang relevan sehingga tekfin dapat mendukung inklusi di negara berkembang, khususnya Indonesia. Untuk detailnya baru bisa setelah meeting karena dari IMF-Bank Dunia sangat ketat. Tapi, tentu lebih substantif pastinya,” kata Adrian saat dihubungi, Sabtu (6/10).

Adrian yang juga Co-Founder & CEO Investree itu diminta Bank Dunia untuk mewakili Indonesia sebagai pembicara. Secara umum, ia akan menjelaskan mengenai sejarah serta perkembangan teknologi finansial (tekfin) di Tanah Air.

“Yang pasti, kami berharap tekfin sebagai platform dapat menjadi sarana dan distribusi atau alokasi dana luar dengan biaya murah untuk UMKM Indonesia,” tandasnya.

Peluang
CEO Akseleran pelaku tekfin pinjaman daring Ivan Tambunan mengimbuhkan, pertemuan IMF-Bank Dunia juga menjadi sarana untuk mencari pola inklusi keuangan yang tepat di Indonesia dan negara berkembang lain. Banyak pihak yang terlibat dalam IMF-Bank Dunia juga menjadi sarana menjalin mitra dengan pelaku usaha global atau memperoleh investasi.

Bahkan, peluang kerja sama itu sudah dijajaki sejumlah pelaku usaha tekfin Indonesia sebelum pertemuan IMF-Bank Dunia berlangsung. “Agenda substansial bagi tekfin di Bali nanti memang berpusat pada Fintech Talk yang fokus pada pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan tekfin berbasis syariah yang mulai marak di Indonesia,” ujar Ivan.

Berdasarkan jadwal yang dirilis panitia pertemuan IMF-Bank Dunia, pembahasan soal tekfin akan berlangsung dalam Bali Fintech Agenda di Bali International Convention Center, Kamis (11/10). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde akan turut sebagai pembicara.

Selain keduanya, Presiden World Bank Group Jim Yong Kim tercatat menjadi pembicara. Agenda yang dipandu pembaca berita CNBC Geoff Cutmore itu juga menampilkan Chariman Financial Stability Board Mark Corney dan Ketua International Monetary and Financial Committee (IMFC) Lesetja Kganyango.

Sebelumnya melalui keterangan tertulis, Kepala Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 dari Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan, Bali Fintech Agenda diharapkan memunculkan inisiatif yang dapat menjadi acuan bagi prinsip di bidang fintech. “Saya berharap Bali Fintech Agenda dapat menjadi bagian dari komunike Bali Initiative,” tandasnya. (Mut/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya