Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
PEMBANGUNAN jalan tol layang lanjutan atau sesi IIIA Bogor Outer Ring Road (BORR), segera dilanjutkan. Kepastian soal itu disampaikan Hendro Atmodjo, Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku pengelola proyek atau operator tol tersebut, seusai melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah Kota Bogor, Jumat (7/9) .
Hendro menyebut pembangunan seksi IIIA dimulai dari ruas simpang Yasmin hingga simpang Semplak dengan panjang jalannya sekitar 2,85 kilometer. Rencananya groundbreaking proyek tersebut akan dilakukan pada 15 Oktober mendatang.
Ia menjelaskan pembangunan Tol BORR seksi IIIA tersebut sudah mendapatkan SK Gubernur mengenai penetapan lokasi dan analisis dampak lingkungan (amdal). Selain itu, desain Tol BORR juga sudah rampung.
"Desainnya juga sudah rampung. Sesi III A ini panjangnya 2,85 kilo meter. Sementara sisanya di Seksi IIIB dari Semplak sampai Salabenda," katanya.
Tol BORR sesi IIIA ini merupakan lanjutan dari Tol BORR seksi IIB (Ruas Kedung Badak-Simpang Yasmin) sepanjang 2,66 kilometer. Jarak pembangunan sesi IIIA ini termasuk dekat dengan selesainya pembangunan sesi IIB, beberapa bulan lalu. Sesi II B mulai dioperasikan April lalu.
"Tol BORR ini masuk dalam program Proyek Strategis Nasional (PSN) dan untuk Seksi IIIA ini harus selesai November 2019 atau selesai dalam waktu 12 bulan,” ungkap Hendro.
Untuk sesi III A ini, lanjutnya, diestimasikan menghabiskan anggaran sebesar Rp3 triliun yang bersumber dari APBN.
"Tol BORR seksi IIIA ini memakan biaya konstruksi sebesar Rp1,5 triliun dan biaya pembebasan lahan seluas enam hektare sebesar Rp1,5 triliun. Jadi total Rp3 triliun,” jelasnya.
Langkah melanjutkan pembangunan dan percepatan proses pembangunan Tol BORR seksi IIIA tersebut diapresiasi Pemkot Bogor.
Menurut Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, keberadaan Tol BORR sudah sangat terasa manfaatnya. Baik untuk kepentingan kelancaran lalu lintas, maupun untuk memudahkan wisatawan yang ingin ke Kota Bogor.
"Kami berkomitmen akan turut memfasilitasi dan mendukung rencana pembangunan ini. Hari ini sengaja dalam rapat, kami mengundang seluruh institusi baik dari jajaran pemkot ataupun lainnya seperti dari PLN, PDAM, Telkom untuk urusan utilitas. Ini agar pembangunan bisa lancar, karena cukup banyak utilitas yang tentunya memerlukan koordinasi seluruh pihak," jelasnya.
Selain utilitas, lanjut Ade, belajar dari pengalaman di pembangunan Tol BORR seksi IIB, juga terkait persoalan keberadaan pohon-pohon. Hal itu dilakukan, katanya, demi mempertahankan Kota Bogor sebagai Kota Hijau yang harus selalu dipegang untuk mewujudkan kenyamanan kota. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved