Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Barata Indonesia Bangun Pabrik Gula ke4 Senilai 866 M

Cahya Mulyana
28/8/2018 10:30
Barata Indonesia Bangun Pabrik Gula ke4 Senilai 866 M
Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim(ANTARA/Audy Alwi)

PT Barata Indonesia kembali mengantongi kontrak dari proyek pabrik gula. Kali ini, Barata Indonesia melakukan penandatanganan kontrak dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X untuk pengerjaan proyek Pabrik Gula Gempolkrep serta Pabrik Bioethanol yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur.

"Proyek pembangunan pabrik gula Gempolkrep merupakan proyek industri gula keempat yang berhasil diperoleh Barata Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir,” ujar Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim dalam keterangan resmi, Selasa (28/8)

Dengan pengalaman yang telah dimiliki Barata Indonesia selama satu abad di industri gula, mereka ingin menjadi solution provider bagi proyek–proyek industri Agro, khususnya industri gula nasional. Barata Indonesia juga berhasil mendapatkan proyek revitalisasi pabrik gula Rendeng, Asembagus, serta Bombana.

"Diperolehnya proyek pabrik gula ini, semakin memantapkan posisi Barata Indonesia sebagai perusahaan yang memiliki kompetensi mumpuni di bidang Industri Gula," ungkapnya.

Hal ini juga sejalan dengan keinginan dari perusahaaan untuk memberikan kontribusi terhadap terciptanya ketahanan pangan nasional, lewat proyek–proyek strategis pemerintah.

Barata Indonesia sebagai kontraktor proyek senilai Rp886 miliar ini untuk peningkatan kapasitas pabrik gula Gempolkrep yang sebelumnya berkapasitas 6500 TCD menjadi 8000 TCD.

"Nantinya juga akan terintegrasi dengan Pabrik Bioethanol dan Co generation, Gempol krep PTPN X," katanya.   

Silmy menjelaskan Barata Indonesia akan menggandeng teknologi provider dari Sutech Thailand yang  sudah berpengalaman dalam membangun pabrik gula di Indonesia.

Kementerian BUMN juga menyambut baik penandantangan kontrak tersebut. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro mengatakan bahwa proyek PG Gempolkrepp-Mojokerto milik PTPN X ini merupakan bagian dari program revitalisasi pabrik gula milik BUMN.

"Program ini dilakukan guna mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada gula," terangnya.

Menurut dia, revitalisasi pabrik gula milik BUMN akan meningkatkan produksi gula.

"Kemudian akan mendukung terwujudnya swasembada gula nasional," tutupnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik