Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

OPEC Dukung Indonesia Kembali Jadi Anggota

Jessica Sihite
05/6/2015 00:00
 OPEC Dukung Indonesia Kembali Jadi Anggota
(AFP/ALEXANDER KLEIN)
SELURUH negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), termasuk Arab Saudi, menyatakan dukungannya jika Indonesia kembali menjadi anggota penuh OPEC, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan dalam pendirian dan pengembangan OPEC. Hal itu disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam siaran persnya, Jumat (5/6).

Di dalam forum OPEC, Sudirman menyatakan keinginan pemerintah Indonesia untuk kembali menjadi anggota penuh. Sejak tahun 2009 hingga saat ini status Indonesia adalah suspended.

Dukungan negara-negara anggota OPEC tersebut diungkapkan secara langsung Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi dalam bilateral meeting antara delegasi Indonesia dengan Arab Saudi. “Delegasi Pemerintah Arab Saudi mengapresiasi dan sangat mendukung keputusan pemerintah Indonesia yang berkeinginan untuk kembali menjadi anggota OPEC. Karena Indonesia merupakan merupakan salah satu pendiri OPEC," ungkap Menteri Perminyakan Arab Saudi, Ali Al-Naimi. 

Masih dalam pertemuan tersebut, delegasi Arab Saudi menyatakan akan mendorong National Oil Company (NOC) Arab Saudi (Saudi Aramco) secara profesional untuk berinvestasi dalam pembangunan kilang di Indonesia. Ini dilakukan guna menjamin kontinuitas pasokan jangka panjang bagi Indonesia sebagai konsumen dan Arab Saudi sebagai produsen.

“Arab Saudi merupakan pemasok terbesar minyak mentah untuk Indonesia. Pada tahun 2014 yang lalu, Arab Saudi memasok hingga 40 juta barel. Karenanya dukungan dan kerjasama dengan Arab Saudi memiliki peran yang sangat strategis bagi Indonesia,” tutur Sudirman.

Di kesempatan berbeda, Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Maxensius Tri Sambodo menilai tidam menjadi masalah bila Indonesia masuk kembali menjadi anggota OPEC, meski saat ini sudah menjadi nett importir.

Masuknya kembali Indonesia, dinilai Maxensius berguna agar Indonesia bisa memeroleh harga murah dalam pembelian minyak mentah. Apalagi, saat ini pengadaan minyak mentah dan BBM sudah tidak lagi melalui trader dari Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), melainkan langsung dilakukan oleh Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (persero).

"Kita kan pembeli besar. Kita harus punya kekuatan pembeli besar juga. Sekarang kalau kita kembali ke OPEC, OPEC memberikan keuntungan, ya kenapa tidak?" imbuhnya.

Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi menilai pemerintah harus membenahi terlebih dahulu tata kelola minyak dan gas bumi nasional jika mau masuk kembali sebagai anggota penuh OPEC. Produksi migas menurutnya harus ditingkatkan terlebih dahulu.

"Indonesia keluar dari OPEC, mau masuk lagi, mimpi di siang bolong. Kalau jadi peninjau, nggak masalah. Kayak kambing congek, nggak punya suara. Semua bisa meninjau asal izin OPEC," pungkasnya. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik