Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Pertamina Gandeng Telkom Digitalisasi Nozzle

Cah/E-3
14/8/2018 04:05
Pertamina Gandeng Telkom Digitalisasi Nozzle
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PT Pertamina (persero) menggandeng PT Telkom (persero) untuk memberlakukan kebijakan digitalisasi atau information technology (IT) based pada setiap nozzle (alat untuk mengaliri bensin) yang ada di 5.518 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina.

Digitalisasi itu untuk mengendalikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan BBM khusus penugasan (premium) agar lebih tepat sasaran. Selain itu, untuk memudahkan Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (migas) dalam mengawasi dan mendata semua volume BBM subsidi dan nonsubsidi yang didistribusikan melalui SPBU.

"Harapannya supaya pada waktu verifikasi pendataan dan pengendalian BBM berjalan dengan baik," kata anggota BPH Migas Saryono Hadiwidjojo di kantor BPH Migas, Jakarta, kemarin.

Senior Vice President Corporate ICT Pertamina Jeffrey Tjahja Indra menjelaskan digitalisasi, yakni mengonversi jumlah literan dari yang disalurkan oleh nozzle ke sistem elektronik yang kemudian akan dikirimkan ke data center.

"Dari situ akan dibuat sejumlah report analitik yang akan membantu BPH Migas melakukan tugas pengawasan," kata Jeffrey seperti dikutip dari Medcom.id.

Ia mengatakan digitalisasi mulai dilakukan uji coba di 10 SPBU. Dia menargetkan digitalisasi nozzle pada 5.518 SPBU bisa berjalan seluruhnya di akhir 2018. "Dibantu PT Telkom karena Pertamina tidak punya kapabilitas untuk menjangkau ke seluruh Indonesia. Maka, dengan best effort ini kami targetkan bisa seluruhnya pada 31 Desember 2018 sesuai amanat," terang Jeffrey.

Jeffrey mengatakan satu SPBU kira-kira terdapat 13 nozzle. Adapun untuk tahap digitalisasi pertama akan mencakup 90% dari total 7.415 SPBU. "Sementara untuk SPBU yang masih memakai canting atau mengisi bensin secara manual menggunakan literan gayung belum masuk pada fase pertama digitalisasi ini."

Direktur Enterprise and Business Telkom Dian Rachmawan menambahkan, dari sisi jaringan, pihaknya akan memastikan bisa terkoneksi dengan baik, dan untuk di daerah bisa tersambungkan dengan jaringan 3G.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya