Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Surplus Transaksi Modal dan Finansial Meningkat

Nur/E-1
11/8/2018 05:50
Surplus Transaksi Modal dan Finansial Meningkat
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

DIREKTUR Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia Yati Kurniati mengatakan defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2018 tercatat US$8,0 miliar atau 3% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Defisit tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat US$D 5,7 miliar atau 2,2% terhadap PDB. Namun demikian, bila dihitung dengan triwulan I, defisit transaksi berjalan masih dalam batas aman.

"Total triwulan I dan II, defisit transaksi berjalan masih dalam batas aman sebesar 2,6% terhadap PDB," katanya dalam konferensi pers, di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, kemarin.

Peningkatan defisit transaksi berjalan dipengaruhi penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah kenaikan defisit neraca perdagangan migas. Yati pun mengatakan triwulan II 2018 merupakan waktu pembayaran dividen. Hal itu pun turut meningkatkan defisit neraca pendapatan primer.

Di sisi lain, Yati menyampaikan terjadi kenaikan surplus transaksi modal dan finansial. Hal itu, kata dia, sebagai cerminan adanya optimisme investor asing dan domestik terhadap kinerja ekonomi domestik. "Transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2018 mencatat surplus US$4,0 miliar, lebih besar dibandingkan triwulan sebelumnya dengan surplus sebesar US$2,4 miliar," katanya.

Surplus transaksi modal dan finansial tersebut berasal dari aliran masuk investasi langsung asing yang tetap tinggi dan investasi portofolio yang kembali mencatat surplus. Tak hanya itu, surplus investasi lainnya juga meningkat terutama dari penarikan simpanan penduduk pada bank di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan di dalam negeri.

Kendati demikian, sambung Yati, surplus transaksi modal dan finansial tersebut belum cukup untuk membiayai defisit pada neraca transaksi berjalan. Oleh karena itu terjadi defisit US$4,3 miliar. Yati pun berharap kinerja NPI diperkirakan masih tetap baik dan dapat terus menopang ketahanan sektor eksternal.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya