Headline

Istana minta Polri jaga situasi kondusif.

Program Sambung Listrik Gratis Untuk Masyarakat Kurang Mampu

Cahya Mulyana
07/8/2018 15:18
Program Sambung Listrik Gratis Untuk Masyarakat Kurang Mampu
(ANTARA)

SEBANYAK 103 ribu rumah tangga di Jawa Barat dan Banten akan mendapatkan manfaat sambungan listrik 450VA. Hal ini dilakukan lantaran masih ada warga yang mendapatkan akses listrik dari rumah tetangga (levering).

"Dengan bantuan sambungan listrik melalui sinergi BUMN ini, warga sepenuhnya akan menikmati listrik resmi dari PLN. Ini tentu sangat membantu masyarakat dalam menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya," kata Menteri BUMN Rini Soemarno saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan nota kesepahaman 35 BUMN untuk membiayai penyambungan listrik gratis 103 ribu rumah tangga di Jawa Barat dan Banten, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (7/8).

Sebanyak 35 BUMN yang berpartisipasi dalam program sambung listrik gratis, yakni PLN, Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo III, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia, dan Jiwasraya.

Untuk menjamin terlaksananya penyambungan listrik bagi masyarakat tidak mampu, pembiayaan diambil dari dana program BUMN Hadir Untuk Negeri. Dana tersebut bersifat sponsorship, dan bukan berasal dari dana Corporate Social Responsibility (CSR).

Program ini dilaksanakan berdasarkan Surat Kementerian BUMN No. S-114/S.MBU/07/2018, tanggal 13 Juli 2018, perihal Program Elektrifikasi Jawa Barat Bagian Selatan dan Banten. Perusahaan BUMN diminta berkontribusi melistriki wilayah masing-masing berdasarkan penetapan dari Kementerian BUMN. Program ini ditargetkan mampu menembus hingga 103 ribu rumah tangga pada 28 Oktober 2018, dengan perkiraan biaya mencapai Rp56,9 miliar.

"Jumlah masyarakat kurang mampu yang dipilih untuk mendapatkan listrik tersebut ditetapkan berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)," pungkasnya.(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya