Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
WAKIL Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan Indonesia memerlukan masukan dana dari luar negeri ke dalam negeri untuk membantu PT Inalum membayar 51% saham PT Freeport Indonesia. Terkait keterlibatan 11 bank asing dalam perjanjian awal tersebut, JK mengatakan hal itu diperlukan agar tidak muncul masalah mengenai neraca pembayarannya apabila menggunakan bank milik Pemerintah.
"Ya kan kita perlu masukan dana dari luar ke dalam negeri. Kalau dari sini (bank BUMN) diambil 3-4 miliar dolar bisa masalah kita punya neraca pembayarannya," kata JK sapaan akrabnya, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (17/7).
Untuk diketahui, usai ditandatanganinya Head of Agreement antara PT Inalum dengan Freeport-McMoran Inc, proses divestasi saham PT Freeport Indonesia yang sebesar 51% sudah dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Namun, untuk memperoleh 51% saham PTFI tersebut, PT Inalum harus membayarkan dana sebesar US$ 3,85 miliar untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100% saham FCX di PT Indocopper Investama, yang memiliki 9,36% saham PTFI.
"Karena ini barang bukan barang yang baru mulai dibangun, begitu diambil, tahun depan sudah ada penghasilannya. Walaupun sudah ada perjanjian-perjanjian investasi lagi. Tapi artinya tidak meragukan lagi bahwa ini jalan," terang JK.
Adapun, terkait adanya pernyataan dari Rio Tinto yang menyebutkan bahwa Head of Agreement (HoA) yang telah dilakukan tidak lah mengikat, JK mengatakan bahwa HoA tersebut sama saja seperti halnya memorandum of understanding (MoU). "Head of Agreement mungkin sama dengan MoU, memang nanti kan akan ada detailnya," kata JK.
Terkait kontrak Freeport itu sendiri, JK mengatakan bahwa salah satu isi HoA menyebutkan bahwa Indonesia mempunyai hak untuk memperpanjang kontrak setelah tahun 2021.
"Kan salah satu isi dari Head of Agreement itu, kan Indonesia yang punya hak untuk memperpanjang. Jadi Indonesia juga membeli, masa Indonesia beli langsung berhentikan, kan ngga kan, artinya otomatis (diperpanjang)," pungkasnya. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved