Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kredit Optimistis Tumbuh 17%, OJK Minta Perhatikan Daya Serap

Irene Harty
14/4/2015 00:00
Kredit Optimistis Tumbuh 17%, OJK Minta Perhatikan Daya Serap
( ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
SURVEI Bank Indonesia pada Triwulan I 2015 menampilkan pertumbuhan kredit semakin menguat di sepanjang 2015. Tercatat dalam rilis yang dikeluarkan pada Selasa, (14/3), target pertumbuhan kredit sepanjang 2015 menjadi 17,1% ketimbang target sebelumnya sebesar 15,7%. Kredit yang membaik didorong oleh pertumbuhan ekonomi 2015 yang juga membaik lalu semakin membaiknya kondisi kecukupan modal responden. Optimisme juga hadir dari menurunnya tekanan suku bunga kredit.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad melihat hal itu menjadi satu tantangan. Kemampuan bank melakukan pinjaman besar dengan kapasitas yang memadai dan likuiditas longgar. Akan tetapi hal itu ditopang oleh daya serap. "Saya harap kemampuan lakukan lending bank itu besar tapi kan kemampuan lending bank ditentukan juga oleh daya serapnya," tuturnya di Kementerian Keuangan, Jakarta.

Dengan kemampuan bank untuk melakukan pinjaman yang besar seharusnya daya serap juga semakin besar. Survei BI juga menyebut pertumbuhan kredit baru di Triwulan I 2015 masih melambat mengingat banyak kebijakan perbankan yang lebih selektif dalam penyaluran kredit baru.

Namun pada Triwulan II 2015, pertumbuhan kredit baru diprediksi menguat mencapai 92,8% atau naik 13,7% dari triwulan sebelumnya. Sektor baru yang ditargetkan adalah sektor perdagangan besar dan eceran, sektor industri pengolahan dan sektor transportasi, pergudangan, dan komunikasi.

Suku bunga kredit rupiah pun diperkirakan naik di Triwulan II tapi tergolong rendah. Survei BI menuturkan kenaikan rata-rata suku bunga kredit berbeda-beda. Suku bunga modal kerja naik 2 bps menjadi 13,66%, kredit investasi 2 bps menjadi 13,53%, dan kredit konsumsi 5 bps menjadi 15,13%.  Menurut Muliaman suku bunga kredit seharusnya sejalan dengan suku bunga deposito. "Dengan bunga deposito lebih murah mestinya bunga kredit lebih rendah," tandasnya. (Q-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik