Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

Kemenperin Dukung Koperasi di Pesantren

Andhika Prasetyo
12/6/2018 05:05
Kemenperin Dukung Koperasi di Pesantren
(ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

KEMENTERIAN Perindustrian aktif melaksanakan berbagai program untuk menumbuhkan wirausaha industri baru, salah satunya ialah mendorong pembentukan koperasi di lingkungan pondok pesantren.

"Kami terus mendukung peran koperasi menjadi kekuatan baru yang bisa mengakselerasi peningkatan daya saing industri dalam negeri, terutama sektor industri kecil dan menengah (IKM)," ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, kemarin.

Hal itu juga sempat disampaikan Menperin ketika berkunjung di kediaman KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Senin (4/6), dalam rangkaian kerjanya di Jawa Tengah.

Menurut Airlangga, koperasi dinilai mampu menghimpun serta melibatkan banyak masyarakat dalam menumbuhkan aktivitas wirausaha sehingga dapat mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia.

"Apalagi, kita punya potensi dari jumlah pondok pesantren yang amat banyak dan tersebar di seluruh daerah," katanya seperti dikutip dari Antara.

Menperin yakin pelaksanaan program koperasi di setiap pondok pesantren mampu menciptakan ekosistem perekonomian di Tanah Air. Selain itu, para santri bisa mencukupi kebutuhannya dengan penghasilan tambahan dari usaha di pondok pesantren.

"Pemerintah sangat mendukung kegiatan wirausaha di pondok pesantren. Bahkan, Presiden Joko Widodo juga mendorong kegiatan positif di pondok pesantren harus dibantu oleh pemerintah," paparnya.

Terkait dengan hal tersebut, lanjut Airlangga, Kemenperin memprakarsai program yang dinamakan Santripreneur. "Kami ada dua model, yakni santri berindustri dan santri berkreasi," ungkap Airlangga.

Santri berindustri ialah upaya pengembangan unit industri yang telah dimiliki pondok pesantren maupun penumbuhan unit industri baru yang potensial.

Model santri berkreasi merupakan program kegiatan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan potensi kreatif para santri dan alumnus yang terpilih dari beberapa pondok pesantren untuk menjadi seorang profesional pada bidang seni visual, animasi, dan multimedia sesuai dengan standar industri saat ini.

"Kami juga memberikan bantuan peralatan dan mesin sesuai dengan kebutuhan pondok pesantren seperti membuat roti, air minum dalam kemasan, dan pengolahan sampah," sebutnya.

Menperin berharap, program tersebut dapat terlaksana secara luas di seluruh Indonesia terlebih di wilayah Jawa Tengah yang memiliki jumlah pondok pesantren yang cukup banyak.

Bank wakaf

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan agar pesantren bisa menjadi basis kebangkitan ekonomi umat dan memajukan perekonomian nasional.

Hal itu ditegaskan Presiden ketika membuka program Pesantrenpreneur dan retail modern Ummart di Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, pada Mei lalu. Program Pesantrenpreneur merupakan program penguatan ekonomi umat berbasiskan pesantren.

Guna mendukung hal itu, lanjut Presiden, pemerintah telah membangun bank wakaf mikro di sebanyak 40 pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

"Awalnya ada di 20 pesantren dan sudah ditambah lagi 20 pesantren, menjadi 40 pesantren. Itu dilakukan agar pesantren menjadi kekuatan ekonomi bagi bangsa ini," pungkas Jokowi.

Menteri Perdagangan Enggartiarto Lukita menyampaikan pihaknya terus bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk mendorong kemajuan ekonomi melalui pesantren. Bahkan dia akan mengajukan pelajaran kewirausahaan masuk ke kurikulum pesantren.

(E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya