Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

PTPP Tawarkan Solusi Pendanaan Infrastruktur Indonesia Berkelanjutan

Cahya Mulyana
22/4/2018 11:05
PTPP Tawarkan Solusi Pendanaan Infrastruktur Indonesia Berkelanjutan
(ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

PT PP (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia menjadi pionir di pasar keuangan Indonesia dengan menawarkan produk keuangan Surat  Berharga  Perpetual (SBP) melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) sebesar Rp250 miliar. Itu melalui kerja sama dengan PT Ciptadana Asset Management selaku penerbit RDPT.

" RDPT yang berbasis SBP merupakan terobosan keuangan untuk menjawab tantangan kebutuhan pendanaan infrastruktur yang berkelanjutan sekaligus sebagai produk keuangan alternatif bagi investor dana jangka panjang di Indonesia sehingga PTPP menjadi pionir BUMN pertama yang memperkenalkan instrumen SBP kepada dunia investasi keuangan di Indonesia,” ujar Direktur Utama PTPP Tumiyana, di Jakarta, Minggu (22/4).

Menurut dia, SBP merupakan instrumen keuangan dengan fitur yang unik di antaranya tidak memiliki jatuh tempo, tanpa jaminan, dan memiliki fleksibilitas untuk melaksanakan opsi beli. Selain itu, skema SBP tidak mengakibatkan dilusi saham dan memperbaiki struktur modal pada suatu perusahaan. 

"Investor SBP tidak hanya akan mendapat pembayaran kupon secara rutin dengan imbal hasil yang atraktif, tetapi juga mendapatkan tambahan imbal hasil (step-up rate) setelah tahun ke-3 apabila PTPP tidak melaksanakan opsi beli. Selain itu, SBP juga diperkaya dengan fitur dividen pusher yang menjadi jaminan pembayaran imbal hasil dari investasi ini. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Kementerian BUMN untuk menerbitkan instrumen SBP sebesar Rp1 triliun,” lanjut dia.

Anggaran tersebut untuk proyek PLTU Meulaboh yang ditargetkan mendapatkan pendanaan di tahap awal ini.  Melalui skema SBP secara bertahap dalam periode 4 tahun, PTPP menargetkan jumlah ekuitas yang dapat terpenuhi sebesar Rp8 triliun.  

“Ke depan, alokasi dana yang dihimpun dari penerbitan SBP tidak terbatas hanya pada proyek PLTU Meulaboh, namun juga untuk pengembangan proyek infrastruktur yang dijalankan oleh perseroan dan entitas anak lainnya,” tutupnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya