Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

79,95% Emiten Raih Laba Bersih di 2017

Fetry Wuryasti
08/4/2018 10:16
79,95% Emiten Raih Laba Bersih di 2017
(ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY)

SEBANYAK 79,95% atau 371 Perusahaan Tercatat (Emiten) berhasil meraih laba bersih dari 464 Perusahaan Tercatat yang telah menyampaikan laporan keuangan tahunan untuk tahun buku 2017 kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tercatat hanya 93 Perusahaan Tercatat yang membukukan rugi bersih.

“Dari jumlah tersebut, 280 perusahaan mencatatkan kenaikan laba bersih di sepanjang tahun lalu. Sebaliknya terdapat 184 perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih pada 2017. Sebanyak 8 perusahaan mencatatkan ekuitas negatif,” ujar Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  Oskar Herliansyah melalui keterangan resmi yang diterima, Minggu (8/4).

Total aset ke-464 Perusahaan Tercatat yang telah menyerahkan laporan tahunan di 2017 mengalami kenaikan 11,11% menjadi Rp10.064 triliun dari Rp9.057 triliun pada 2016.

Total ekuitasnya naik 12,45% menjadi Rp2.869 triliun dari Rp2.551 triliun pada setahun sebelumnya.

Total pendapatan ke-464 Perusahaan Tercatat ini naik 13,03% menjadi Rp3.134 triliun dari Rp2.772 triliun di setahun sebelumnya.

Sedangkan total laba bersihnya naik 22% menjadi Rp347 triliun dari Rp284 triliun di 2016.

Pada pekan ini, tepatnya Jumat (6/4), PT Indah Prakarsa Sentosa Tbk telah mencatatkan saham perdananya di BEI.

Perusahaan Tercatat berkode saham INPS ini meraih dana Rp41,4 miliar dan menjadi emiten yang ke-570 di BEI.

“Total raihan dana 5 Perusahaan Tercatat yang telah melakukan pencatatan saham perdana di BEI di sepanjang 2017 sebesar Rp352 miliar."

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2018 adalah 17 emisi dari 15 emiten senilai Rp29,80 triliun.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 352 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp399,01 triliun dan US$47,5 juta yang diterbitkan oleh 114 emiten.

Sebanyak 95 seri Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp2.186,38 triliun dan US$200 juta, serta 10 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp9,71 triliun.

Oskar menerangkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini terseret 0,23% menjadi 6.175,05 poin dari 6.188,98 poin pada penutupan perdagangan sepekan sebelumnya. Ini diikuti nilai kapitalisasi pasar BEI juga terkoreksi turun 0,21% menjadi Rp6.870,15 triliun dari Rp6.884,88 triliun.

“Rata-rata nilai transaksi harian BEI di sepanjang pekan pun terpantau merosot dalam sebesar 61,05% menjadi Rp5,92 triliun dari Rp15,2 triliun pada sepekan sebelumnya,”

Rata-rata volume transaksi harian BEI pada juga berubah 22,58% menjadi Rp8,22 triliun dari Rp10,61 triliun.

“Meski demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian BEI pada pekan ini tumbuh 21,82% menjadi 354,48 ribu kali transaksi dari 290,98 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya.”

Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih pada pekan ini menjadi Rp1,4 triliun dan secara keseluruhan pada tahun ini investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp24,89 triliun. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya