Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Grab Putuskan Tarif tidak Naik

Cahya Mulyana
07/4/2018 01:30
Grab Putuskan Tarif tidak Naik
(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

PERUSAHAAN transportasi berbasiskan aplikasi daring Grab Indonesia memutuskan tidak akan menaikkan tarif ojek daring kepada pelanggan mereka sehingga pengemudi tetap mendapatkan penghasilan yang cukup.

Managing Director of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menyampaikan jika mengikuti tuntutan yang juga bukan dari mitra Grab murni tersebut, yakni Rp4.000, masyarakat dikhawatirkan akan terbebani dan nantinya bisa berujung pada penurunan jumlah pendapatan mitra pengendara Grab.

"Soal tarif ini (sebenarnya) ada persepsi yang salah. Yang menjadi fokus adalah menaikkan tarif. Padahal, kenaikan tarif tidak serta-merta akan menaikkan pendapatan. Potensi yang ada dengan kenaikan tarif justru kehilangan penumpang sehingga kehilangan pendapatan. Maka itu, sampai saat ini kami memutuskan untuk tidak menaikkan tarif (ojek daring)," terang Ridzki kepada pers di Kantor Grab Indonesia, Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, seusai rapat yang dihadiri aplikator, perwakilan mitra, dan kementerian terkait di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Kamis (5/4), aplikator ojek berbasis daring sepakat memenuhi permintaan mitra tentang tarif. Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan kedua aplikator (Go-Jek dan Uber) bersepakat untuk melakukan perbaikan tarif dan pendapatan pengemudi. Para pengemudi ojek daring menutut penyesuaian tarif Rp2.800 menjadi Rp4.000/km.

Menurut Ridzki, Grab mencurigai tuntutan kenaikan tarif tidak sepenuhnya berasal dari aspirasi para pengemudi. Ia menduga suara nyaring menuntut kenaikan tarif tersebut berasal dari pengemudi yang baru saja bergabung, tidak terdaftar, dan sudah lama tidak aktif.

Bukan hanya itu, keputusan untuk tidak menaikkan tarif juga dilandaskan pada penentuan ongkos yang sudah berdasarkan perhitungan keekonomian, kepentingan pengemudi, dan penumpang.

"Tarif ini sebetulnya sudah kita atur melalui teknologi berdasarkan kondisi, waktu, dan demand tertentu sehingga kepentingannya dua, baik untuk pengemudi maupun penumpang," kata dia.

Ridzki mengakui keputusan tidak menaikkan tarif ojek daring tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh mitranya melalui pertemuan langsung dan agenda rutin mereka.

Berjalan lancar

Pada kesempatan tersebut, Ridzki menambahkan, akuisisi operasional terhadap Uber memungkinkan Grab bisa melayani masyarakat Indonesia lebih baik lagi, termasuk mitra pengemudi dan penumpang di hampir 120 kota di seluruh Indonesia, mulai Aceh hingga Papua. Grab resmi mengakuisisi operasional perusahaan saingan mereka, Uber, khusus di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia pada akhir Maret lalu.

Ridzki juga menerangkan proses transisi ke Grab telah berjalan dengan lancar bagi sebagian besar mitra pengemudi Uber. Seluruh mitra pengemudi Uber di luar Jakarta dan seluruh pengemudi Uberx di Jakarta dapat dengan mudah melengkapi formulir pendaftaran Grab secara daring, tanpa harus datang ke Grab Driver Centre.

"Kami yakin akuisisi ini akan berdampak positif bagi Indonesia, yakni dapat membantu mengatasi beberapa permasalahan lokal lebih cepat dan dengan cara lebih efisien. Kami juga akan terus bekerja sama dengan pemerintah guna mendorong negara ini lebih maju, untuk Indonesia yang lebih baik," tutup Ridzki.

(E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya