Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PERANG dagang yang terjadi antara Amerika Serikat dan Tiongkok bisa berdampak positif bagi Indonesia.
Tapi, syaratnya, jika pintar memanfaatkan peluang. Direktur Eksekutif Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) Toto Pranoto mengatakan, Indonesia bisa menjadi mediator perdagangan bagi kedua negara yang tengah bersitegang.
Mediator yang dimaksud Toto adalah Indonesia berperan sebagai pemasok barang Tiongkok ke AS dan sebaliknya.
"Saat AS dan Tiongkok melakukan perang dagang tentu tidak bisa melakukan interaksi, mereka butuh negara lain sebagai mediator untuk memasukkan barangnya ke Tiongkok atau Amerika," ujar Toto di Jakarta, Senin (26/3).
Menurut Toto, peran mediator tersebut sah-sah saja dilakukan Indonesia asal bisa memberikan nilai tambah bagi Indonesia dengan cara mengolahnya.
"Yang setahu saya pasar udang Tiongkok itu masuk ke Indonesia dulu, dibranding, baru lempar keluar termasuk AS," tukasnya.
Toto pun memahami jika perang dagang itu bisa berdampak pada Krakatau Steel sebagai produsen produk baja dan aluminium dalam negeri. Terlebih alumunium dan baja dari Tiongkok dikenal kuat dan murah. Untuk itu, Toto menilai Krakatau Steel seharusnya paham dengan permintaan pasar dengan menyediakan produk alumunium dan baja yang lebih bervariasi dan harga yang bersaing.
"Juga kalau ditemukan praktik dumping oleh Tiongkok perlu ada intervensi pemerintah secara G to G," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved