Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Ekonomi Syariah Harus Jadi Pilihan Realistis

Micom
25/3/2018 23:50
 Ekonomi Syariah Harus Jadi Pilihan Realistis
(Dok. MES)

SEBAGAI negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi sangat besar mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi syariah.

Di sisi lain, agar dalam pengembangan ekonomi syariah harus betul-betul bermanfaat bagi hal-hal yang produktif. Termasuk mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dalam rangka menekan angka ketimpangan.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko ketika dilantik menjadi Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Pelantikan berlangsung bersamaan dengan rapat kerja MES di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta, kemarin.

Surat keputusan pengurus pusat (PP) prosesi pelantikan dibacakan Direktur Eksekutif MES Ari Permana. Hadir dalam pelantikan tersebut, Ketua MUI KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum PP MES Wimboh Santoso.

"Insya Allah, saya ingin mendorong arus ekonomi baru melalui ekonomi syariah," ujar Moeldoko seusai pelantikan. "Dengan potensi pasar yang besar di negara kita, kita harus menjadi penggerak utama perekonomian syariah."

Untuk itu, pemerintah sangat serius untuk menggarap potensi ini dan tidak ingin hanya menjadi target pasar dan produk industri negara-negara lain, hanya sekadar dari konsumen.

"Dari data yang saya terima, penggunaan pembiayaan syariah adalah 41,8%. Sebagian besar masih digunakan untuk konsumsi. Sedangkan pembiayaan untuk modal kerja dan investasi masing-masing baru mencapai 34,3% dan 23,2%," ungkapnya.

Moeldoko memaparkan, pada sektor industri keuangan syariah, aset perbankan syariah terus meningkat. Pada 2017 tercatat sebesar Rp435 triliun atau sekitar 5,8% dari total aset perbankan Indonesia.

"Pak Presiden juga meminta agar pada 2018 ini LKM Syariah, bank wakaf mikro terutama yang berlokasi di pesantren-pesantren lebih diperbanyak jumlahnya dan diperluas. Sehingga mencakup seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.

Sedangkan  KH Ma’ruf Amin menambahkan, upaya untuk terus menggelindingkan dan memperbesar sektor ekonomi syariah di Indonesia tidaklah mudah dan tidak murah. Upaya perintisan dan pemantapan fondasi sudah dilakukan dengan baik. 

"Sektor ekonomi syariah sudah memiliki pijakan kuat, baik dari sisi regulasi, fatwa terkait produk, jasa dan akad, infrastruktur lembaga keuangan dan bisnis syariah, pemenuhan sumber daya insani, dan masyarakat madani yang mengadvokasi akselerasi pertumbuhan ekonomi syariah," jelas Kiai Ma’ruf.

Menurutnya, sejumlah kendala dan hambatan yang selama ini menjadi penghambat tumbuh kembangnya ekonomi syariah berangsur-angsur sudah mulai dikikis. Misalnya di bidang permodalan. (RO/OL-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya