Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

SDA Berlimpah Jadi Modal Atasi Krisis Ekonomi

Fetry Wuryasti
17/3/2018 20:59
SDA Berlimpah Jadi Modal Atasi Krisis Ekonomi
(MI/ADAM DWI)

NEGARA-negara yang memiliki sumber daya alam berlimpah dianggap mampu bertahan dari persoalan krisis ekonomi dunia.

Menurut Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, belajar dari persoalan krisis ekonomi dunia yang berulang dengan periode waktu yang lebih cepat, secara empiris negara-negara yang cukup bertahan menghadapinya antara lalin berbasis sumber daya alam yang melimpah.

Negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina memiliki kekayaan alam yang besar dan menjadi penggerak ekonomi. Ini berbanding terbalik dengan negara Amerika dan Eropa ekonominya didominasi oleh kekuatan kapitalisasi modal atau pasar.

"Dominasi pada modal ini ternyata sangat rentan terhadap gejolak ekonomi dunia," ujar Enny saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (17/3).

Sementara, pra syarat penempatan investasi adalah menuai untung dengan meminimalisasi risiko. Investasi yang risikonya relatif kecil dan untung besar umumnya tercukupi kekuatan supply chain alias bahan baku hingga pemasok.

"Negara yang paling mempunyai pra syarat itu sebenarnya Indonesia, dengan tersedianya bahan baku dari berbagai sektor, baik di bawah dan di atas bumi, mulai dari tambang, perkebunan, pertanian, perikanan, kelautan. Ini adalah pra syarat yang mendukung investasi paling kuat," tegas Enny.

Sehingga tidak heran, bila secara potensi, Indonesia termasuk berada di negara tujuan investasi teratas. Untuk terwujud poros perekonomian baru, ASEAN mesti membangun kekuatan, bersinergi sehingga memiliki posisi tawar lebih kuat terhadap kawasan AS, Uni Eropa, dan Afrika.

Selama ini masing-masing negara ASEAN justru saling berkompetisi satu sama lain memperebutkan pasar negara Eropa dan Amerika. Seharusnya, mereka bekerja sama. Soliditas ini akan membuat ketahanan ekonomi di kawasan Asia akan lebih kuat.

"Indonesia berpotensi menjadi leadernya, karena Indonesia terbesar di ASEAN. Tapi bagaimana bisa jadi pemimpin kalau selama ini prestasi kinerja manajemen ekonominya berada di bawah negara ASEAN. Soliditas ASEAN juga masih tercerai berai dan saling menegasikan," tukas Enny. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya