Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PEMERINTAH optimistis tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business/EoDB) Indonesia terus melesat ke podium teratas. Setidaknya pada 2020, tingkat EoDB Indonesia ditargetkan mencapai posisi 40 dari total 190 negara.
Berdasarkan laporan Bank Dunia terkait EoDB 2018, Indonesia menduduki peringkat 72. Indonesia berhasil membuat loncatan dari sebelumnya di posisi 106 per 2016, kemudian pada 2017 naik ke posisi 91. Dalam mencapai target peningkatan EoDB, pemerintah berupaya membenahi iklim investasi di Tanah Air, di antaranya dengan menyerdehanakan ketentuan barang larangan dan pembatasan (lartas) hingga 20,8 %. Dari 10.826 jenis barang impor dari HS Code Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BKTI), diketahui 5.229 HS Code atau 48,9% teridentifikasi sebagai barang impor berkategori lartas.
"Jadi terkait perdagangan ini masih dilihat bagaimana progresnya. Ternyata masih ada hal lain yang harus ditindaklanjuti Kementerian Perdagangan dalam postborder. Masih dari angkanya (lartas), jadi harus melihat lagi peraturan impor. Mana yang harus dikurangi lagi, mana yang ditambah," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan setelah mengikuti rapat koordinasi EoDB di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, kemarin.
Sementara itu, kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah peluang investasi di sektor maritim dengan Presiden & CEO Dewan Bisnis AS-ASEAN Alexander C Feldman di Kantor Kemenko Maritim.
Seusai pertemuan, Feldman mengatakan sejumlah peluang investasi yang dibahas mencakup sektor energi, pariwisata, hingga industri garam.
"Saya rasa ada sejumlah sektor, terutama di pariwisata dan industri sekitarnya yang masuk akal (untuk berinvestasi)," katanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved