Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Adhi Karya Bidik Rp18,5 T

Nyu/E-3
12/3/2018 00:31
Adhi Karya Bidik Rp18,5 T
(ANTARA FOTO/Audy Alwi)

PT Adhi Karya (persero) Tbk menargetkan pendapatan usaha pada tahun ini senilai Rp18,5 triliun. Pendapatan itu berasal dari sektor konstruksi serta engineering, procurement, construction (EPC) sebesar 78,8%, properti 26,9%, dan manufaktur precast 5%.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto menyampaikan mayoritas pendapatan itu berasal dari pembayaran proyek LRT sebesar Rp10 triliun.

"Tahun ini pendapatan Rp10 triliun di LRT sehingga akan memberikan kontribusi secara keseluruhan," ujar Budi di Jakarta, Jumat (9/3).

Budi menyebutkan total pendapatan tersebut berasal dari target kontrak baru sebesar Rp23,3 triliun. Kontrak-kontrak tersebut terdiri atas kontrak pembangunan gedung sebesar 34,4%, properti (22,4%), sumber daya alam dan pelabuhan (17,4%), jalan (8,2%), EPC 3,8%, dan proyek-proyek lainnya sebesar 13,8%.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional II PT Adhi Karya Budi Sadewa mengatakan, hingga Februari 2018 Adhi Karya memperoleh kontrak baru sebesar Rp1,32 triliun. Proyek-proyek itu antara lain proyek tol dalam kota (6 ruas) senilai Rp278,8 miliar dan fasilitas Makassar New Port sebesar Rp234,6 miliar. "Selain itu, ada proyek Jasmin Apartemen Bogor melalui APG sebesar Rp228,8 miliar," kata Budi.

Ia melanjutkan, dari anak usaha Adhi Persada Properti (APP) pada 2018 direncanakan menambah delapan proyek baru dari total 16 yang sudah berjalan. Jadi, total proyek APP ialah 24 proyek yang lokasinya tersebar di Jabodetabek, Malang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, dan wilayah Sumatra. "APP tahun ini merencanakan perolehan kontrak pendapatan Rp3,4 triliun serta penjualan Rp2,8 triliun dengan laba Rp200 miliiar," tukasnya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya