Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Trump Tetapkan Tarif Tinggi, Saham Anjlok

Fetry Wuryasti
05/3/2018 19:56
Trump Tetapkan Tarif Tinggi, Saham Anjlok
(AFP)

PASAR finansial diselimuti nuansa negatif, Jumat (2/3), setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melontarkan janji.

Akibat lontaran janji menerapkan tarif tinggi terhadap impor baja dan aluminium, justru memicu kekhawatiran terjadinya perang perdagangan internasional.

Trump mengatakan pada Kamis (1/3), bahwa Amerika Serikat akan menetapkan tarif sebesar 25% untuk impor baja dan 10% untuk aluminium. Pernyataan Trump ini sangat memukul sentimen global.

Analis FXTM Lukman Otunuga mengatakan, perkembangan besar ini akan memicu kekhawatiran terjadinya tindakan balasan dari para mitra perdagangan terbesar Amerika Serikat, sehingga mengganggu selera risiko.

Investor pun gelisah menghadapi potensi perang perdagangan global dan dampaknya pada pasar modal.

"Saham Asia mengalami aksi jual hebat pada awal perdagangan Jumat dan Wall Street merosot tajam di malam sebelumnya. Saham Eropa juga melemah karena investor menghindari aset berisiko. Sentimen negatif dari pasar Asia dan Eropa dapat berlanjut ke Wall Street pada Jumat sore," ujarnya melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (5/3).

Adapun mata uang dolar merosot tajam terhadap sejumlah mata uang mayor pada Kamis sore setelah pernyataan Trump tentang tarif mengejutkan pasar.

Kekhawatiran tentang perang perdagangan dapat menekan dolar, namun spekulasi kenaikan suku bunga AS mungkin membatasi penurunan ini. Dari aspek teknis, indeks dolar berisiko semakin melemah apabila bears berhasil menaklukkan level 90,00.

Pekan trading ini sepertinya tidak menggembirakan untuk pound karena kegelisahan seputar negosiasi Brexit. Sengketa baru tentang perbatasan Irlandia Utara berhasil mengikis optimisme pasar mengenai soft Brexit sehingga pound melemah.

Dari aspek teknis, GBP-USD tetap bearish di bawah 1.3850. Penurunan berkelanjutan di bawah level ini dapat menyebabkan depresiasi lebih lanjut menuju 1.3750 kemudian 1.3700.

Emas memantul drastis pada Kamis sore karena penghindaran risiko pascapengumuman tarif oleh Trump dan dolar melemah.

Logam mulia ini dapat menguat di jangka pendek karena buruknya sentimen pasar. Namun peningkatan ini terbatas oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

Perlu diingat bahwa emas adalah aset tanpa imbal hasil yang dapat dirugikan saat suku bunga tinggi. Dari aspek teknis, harga tetap tertekan di bawah $1.324,15.

"Jika bulls gagal melampaui level ini, maka harga dapat melemah ke arah $1.310 dan kemudian $1.300. Sebaliknya, breakout di atas $1.324,15 dapat membuka jalan menuju $1.340," tutup Otunuga. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eko Suprihatno
Berita Lainnya