Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Februari 2018 sebesar 0,17% atau 3,18% secara year on year (YoY).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan dengan inflasi di Februari, maka capaian inflasi 2018 sejauh ini tercatat 0,79%. Dirinya berharap akan bisa dicapai sesuai target tahunan yakni sebesar 3,5%.
Adapun dari 82 kota IHK, 55 kota mengalami inflasi, sementara 27 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi berada di Kota Jayapura sebesar 1,05% dan terendah di Palangkaraya sebesar 0,04%. Sementara deflasi tertinggi di Medan -0,96% dan terendah di Lubuklinggau -0,02%.
Suhariyanto menjelaskan inflasi Februari lebih disebabkan oleh inflasi inti yang sebesar 0,26%, sementara inflasi yang disebabkan oleh harga yang diatur pemerintah tercatat 0,07% serta inflasi karena harga bergejolak sebesar 0,10%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tertinggi disebabkan oleh makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,43% dengan andil 0,07%.
"Inflasi pada kelompok ini disumbang oleh kenaikan rokok kretek dan rokok kretek filter dengan andil 0,01% dan makanan jadi ayam goreng 0,01%," kata Suhariyato di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Kamis (1/3).
Disusul oleh sandang yang mengalami inflasi 0,35% dengan andil 0,02% yang berasal dari sumbangan kenaikan harga emas sejalan dengan kenaikan harga di global. Lalu kelompok kesehatan yang mengalami inflasi 0,26% dengan andil 0,01%.
Sementara untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi 0,22% dengan andil 0,05% disumbang dari kenaikan tarif sewa rumah, upah tukang dan upah pembantu rumah tangga yang andilnya sebesar 0,01%.
Sementara bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,13% dengan andil 0,01%. Adapun komoditas yang menyumbang inflasi di kelompok ini di antaranya kenaikan harga beras dan bawang putih dengan andil 0,04%, kenaikan harga ikan segar dan bawang merah dengan andil 0,02% serta kenaikan harga beberapa jenis sayuran dan buah-buahan seperti pepaya, semangka, cabai merah dengan andil 0,01%.
Lebih lanjut, untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi 0,07% serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami inflasi 0,02% dengam andil 0,01%. (Medcom.id/OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved