Hutama Karya Investigasi Bersama Kecelakaan DDT

KONSORSIUM Hutama Karya-Modern-Mitra menggandeng berbagai pihak untuk melakukan investigasi terhadap kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek pembangunan fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara (double-double track) pada Minggu (4/2).
Perseroan memastikan bahwa keempat korban yang meninggal dunia mendapatkan hak-hak berupa asuransi dari BPJS dan juga mendapatkan santunan dari konsorsium proyek, termasuk bantuan untuk proses pemakam-an korban.
"PT Hutama Karya (persero) sebagai pemegang utama konsorsium telah bekerja sama dengan Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), serta Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Binwasnaker), Kementerian Ketenagakerjaan untuk melakukan investigasi lebih lanjut," Direktur Operasi PT Hutama Karya Suroto dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Suroto menegaskan, hingga saat ini, konsorsium proyek te-rus bekerja-sama dengan pihak kepolisian serta memastikan semua peralatan dalam kondisi stabil dalam rangka memastikan keamanan bagi masyrakat sekitar lokasi pascakejadian.
Di lokasi yang sama, Iwan Zarkasi yang merupakan angota Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PU-Pera mengatakan pihaknya akan mengobservasi secara menyeluruh baik secara metode konstruksi maupun peralatan yang digunakan sehingga bisa dilakukan perbaikan.

"Kondisi peralatan hingga saat ini masih dalam keadaan stabil dan nonoperasional. Kami akan berkoordinasi penuh dengan semua pihak dan juga dengan kepolisian," kata Iwan. Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Syarif Burhanuddin mengungkapkan saat ini pihaknya belum dapat memberikan penjelasan terkait dengan tragedi tersebut karena masih dalam tahap pembahasan. "Saat ini sedang dirapatkan oleh tim komite," ujar Syarif yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PU-Pera itu.