Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PT Pos Indonesia Kembangkan Coliving dan Working Space di Bandung

(S-1)
05/2/2018 23:16
PT Pos Indonesia Kembangkan  Coliving dan Working Space di Bandung
(Ist)

PT Pos Properti Indonesia, anak perusahaan PT Pos Indonesia, akan mengembangkan kantor layanan pos menjadi ruang tempat tinggal serta bekerja atau coliving space, di wilayah Bandung, Jawa Barat. Direktur Utama PT Pos Properti Indonesia Handriani Tjatur Setijowati mengatakan saat ini perusahaan tengah menguji-coba pengembangan coliving space di atas lahan seluas 500-600 meter persegi milik Pos Indonesia, yakni di area komersial yang dekat dengan lokasi kampus. "Coliving ini rencananya lebih besar dan tinggi bangunannya, seperti apartemen, tetapi satu kamar bisa diisi beberapa orang, ada 'pantry', kamar mandi, ruang belajar bersama," kata Handriani di Jakarta, Sabtu (3/2).

Ia menjelaskan seperti dilansir Antara bahwa bisnis pengembangan aset Kantor Pos Indonesia menjadi coliving serta ruang coworking space ini dilakukan untuk membidik generasi milenial. Co-living space bisa dimanfaatkan tidak hanya oleh mahasiswa, tetapi juga pekerja yang jauh dari lokasi tempat tinggal mereka. Biaya investasi yang dikeluarkan Pos Properti Indonesia untuk mengembangkan coliving dan coworking space berkisar antara Rp10 miliar dan Rp15 miliar. "Investasinya kecil tidak sampai Rp25 miliar untuk satu lokasi karena kami juga akan menawarkan kepada para investor dan developer yang membangun. Kami hanya investasi di tanah saja, lalu nanti skemanya bagi hasil," kata Handriani.

Meski dikembangkan menjadi ruang kolaborasi dan tempat tinggal bersama, kantor layanan PT Pos tetap dipertahankan, selain bertujuan memfasilitasi konsumen dalam mengirim barang dan melakukan pembayaran, juga ikon perusahaan. Pos Properti Indonesia sejak tahun lalu proaktif menawarkan ke sejumlah investor untuk pengembangan aset PT Pos Indonesia. Apalagi perseroan tersebut memiliki jaringan 4.700 kantor secara keseluruhan di Indonesia. Pos Properti mulai menyusun rencana pengembangan aset terutama di atas lahan 1.000 meter persegi untuk ditawarkan kepada investor, baik dalam bentuk ruang kolaborasi, coliving space, maupun hotel. "Pertumbuhan kami memang didorong signifikan dari tahun lalu. Tahun ini tuntutannya 40% untuk pertumbuhan omzet. Utilisasi aset juga masih kecil terutama di kota-kota besar, baru sekitar 5%," ujar dia. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya