Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Tekfin Jual SBN Ritel Nominal Kecil

31/1/2018 06:46
Tekfin Jual SBN Ritel Nominal Kecil
(Cofounder & CEO of Investree Adrian Gunadi . DOK DANAMON)

PEMERINTAH melakukan langkah terobosan dengan menggandeng per­usahaan finansial berbasis teknologi (teknologi finansial/tekfin) dalam penjualan surat berharga negara (SBN) ritel tahun ini. Dengan menggandeng tekfin, nilai SBN ritel yang dijual akan lebih kecil jika dibandingkan dengan yang selama ini dijual perbankan sebagai agen penjual, yakni Rp5 juta. Perusahaan tekfin PT Investree Radhika Jaya atau Investree sebagai satu-satunya tekfin agen pemerintah untuk penjualan SBN ritel menyatakan masih mengkaji untuk menentukan skala harga SBN ritel agar dapat lebih rendah daripada agen lain.

“Jadi, kalau dulu minimal harga SBN ritel Rp5 juta, kami lagi godok agar bisa Rp100 ribu hingga Rp500 ribu,” ujar Cofounder & CEO of Investree Adrian Gunadi sebagaimana dikutip Antara, di Jakarta, selasa (30/1). Melalui Investree, para peminjam (borrower) dan pemberi pinjaman (lender) akan mendapatkan akses untuk membeli SBN. Investree akan memulai percobaan (piloting) penjualan SBN ritel pada Jumat pekan ini. Proyek percobaan itu akan berlangsung selama satu bulan hingga akhir Februari 2018. Setelah proyek percobaan itu, kata Adrian, Kemenkeu akan memutuskan berapa alokasi SBN ritel yang dijual perusahaan tekfin.

Sejalan dengan itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga akan menyesuaikan regulasi untuk mengakomodasi penjualan SBN ritel oleh perusahaan tekfin. Kemenkeu meminta Investree untuk mempersiapkan teknologi dan kapasitas data untuk memperdagangkan SBN Ritel. Perusahaan tekfin juga akan diuntungkan dengan adanya pendapatan berbasis komisi (fee based income). Keuntungan lain yang menjadi tujuan proyek percontoh­an ini, kata Adrian, ialah perluasan basis investor ritel domestik, dan kemudahan akses investasi ritel untuk masyarakat di Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Luky Alfirman sebelumnya mengatakan, penjualan surat utang ritel daring, termasuk melalui tekfin, dilakukan demi mengikuti perubahan tren bisnis konvensional menjadi digital atau kerap disebut digital disruption. Apalagi, tren transaksi daring di Indonesia terus meningkat. Pada 2018, pemerintah akan menerbitkan SBN sebesar Rp846,6 triliun yang terdiri atas Rp727,4 triliun SBN domestik dan valuta ­asing dan Rp119 triliun surat perbendaharaan negara (SPN) yang akan jatuh tempo pada 2018.

Lelang SUN
Kemarin, pemerintah menyerap dana Rp17,55 triliun dari lelang lima seri surat utang negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam APBN dengan total penawaran mencapai Rp47,23 triliun. Keterangan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu menyebutkan lelang itu memenuhi target indikatif Rp17 triliun. Pada Selasa dua pekan lalu (16/1), pemerintah berhasil menyerap dana sebesar Rp25,5 triliun dari total penawaran yang masuk Rp72,46 triliun. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya