Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Untuk Gaet Investor, Startup Didorong Perbaiki Laporan Keuangan

Andhika Prasetyo
28/12/2017 15:51
Untuk Gaet Investor, Startup Didorong Perbaiki Laporan Keuangan
(Ilustrasi--thinkstock)

PERUSAHAAN-PERUSAHAAN rintis (startup) dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan secara baik dan benar. Hal tersebut harus dilakukan jika mereka ingin dilirik oleh para investor dan terus berkembang lebih besar.

Demikian diungkapkan International Contact Partner RSM Indonesia Angela Indirawati Simatupang di kantornya, Jakarta, Kamis (28/12).

Ia mengatakan laporan keuangan yang baik adalah modal dasar awal bagi para pelaku usaha rintis. Bak mencari pasangan, ia menggambarkan sebuah perusahaan startup sebagai seorang perempuan yang tengah mencari pasangan. Jika ingin mendapatkan pendamping yang tampan, baik dan kaya, si perempuan harus bisa membenahi diri menjadi lebih baik.

"Pun perusahaan. Mereka harus melihat dulu bagaimana diri mereka. Potret dulu pembukuan awalnya. Apakah pencatatannya sudah benar. Apakah mereka punya sistem untuk mencatat transaksi keuangan. Apakah mereka bisa membuat laporan dengan baik," terang Angela.

Karena, sambungnya, para investor pastinya enggan untuk mengamanatkan uang mereka kepada perusahaan yang tidak memiliki kemampuan yang baik dalam melakukan laporan keuangan, terlebih yang kerap menggelapkan pajak dan tidak mematuhi peraturan lainnya yang berlaku.

Sebaliknya, jika sebuah perusahaan startup sudah memiliki pembukuan yang baik, dari situ, para calon penanam modal akan mendapatkan bayangan bagaimana kinerja perusahaan pada masa awal berkembang yang kemudian akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan.

"Laporan keuangan itu penting sebagai basis penghitungan prospek ke depan. Investor akan melihat benar atau tidak hitungannya, biaya operasionalnya, biaya kepegawaiannya, itu semua harus ada di laporan keuangan dan harus diaudit. Jadi, ketika investor menyetujui untuk menanamkan modal, dan di masa mendatang ada kebutuhan untuk menambah kapasitas sumber daya manusia (SDM) atau fasilitas seperti gedung, laporan itu bisa dipakai sebagai landasan," jelasnya.

Jika sudah memiliki pembukuan yang baik dan benar, hal selanjutnya yang perlu diperhatikan oleh perusahaan startup ialah sisi nonkeuangan (non financial majors) yang dapat diukur dan dikaitkan dengan uang di masa mendatang.

Karena, tentu saja, para investor tidak bisa hanya berpegang pada laporan keuangan sepenuhnya, terutama pada perusahaan berbasis teknologi digital.

"Potensi pasar ke depan harus menjadi instrumen dalam penghitungan. Kalau kita melihat Go-Jek, Tokopedia atau Traveloka, kita bisa lihat jangkauan pasar, total transaksi, berapa jumlah pelanggan, berapa banyak kostumer yang masuk, berapa banyak order yang terjadi, berapa rata-rata nilai transaksi. Itu semua dilihat di luar laporan keuangan," paparnya.

Maka dari itu, selain melakukan pembukuan yang baik, para pelaku startup harus dapat terus menciptakan inovasi terbaru dan menjalankan sistem manajemen yang baik untuk dijadikan sebagai parameter operasional yang dapat dijadikan ukuran prospek keuangan ke depan.

Jika dua hal itu dapat dipenuhi, mereka pun hanya tinggal menunggu waktu untuk investor datang dan menanamkan modalnya.

Maka dari itu, ia menilai sangat penting bagi perusahaan-perusahaan startup baru untuk bekerja sama dengan konsultan atau akuntan publik untuk dapat melakukan pembukuan dengam benar dan memetakan berbagai kebutuhan di masa mendatang.

"Bahkan tidak hanya yang baru, bagi startup yang sudah besar seperti Traveloka dan lainnya pun perlu untuk bekerja sama karena mereka harus terus menjaga pangsa pasar, membuatnya lebih besar lagi. Mereka memang sudah memiliki investor, tapi kalau kinerja sekarang tidak dijaga, investor lain yang tadinya ingin bergabung bisa saja lepas," tandas Angela. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya