Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Investor Asing masih Bertahan di Bursa Indonesia

Fetry Wuryasti
18/12/2017 06:41
Investor Asing masih Bertahan di Bursa Indonesia
(DOK UI)

BURSA Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa nilai kepemilikan saham oleh investor asing di sepanjang tahun ini masih terus meningkat menjadi Rp1.878 triliun jika dibandingkan dengan di akhir 2016 yang sebesar Rp1.691 triliun.

"Secara statistik, investor asing memang mencatatkan jual bersih di sepanjang tahun ini sebesar Rp40,37 triliun. Namun, pada saat sama nilai kepemilikan bertambah. Artinya, hanya keuntungannya yang keluar," papar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Denpasar, Bali, akhir pekan lalu.

Ia menambahkan bahwa kepemilikan investor asing di pasar saham domestik yang mengalami peningkatan itu menunjukkan fundamen ekonomi Indonesia masih positif.

"Jadi, dana investor asing sebenarnya tidak keluar, mereka hanya merealisasikan sebagian keuntungannya. Masih optimistis ke depannya," kata dia.

Dalam rangka menjaga kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia, Tito mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan nilai kapitalisasi pasar bursa.

Ia mengatakan nilai kapita-lisasi pasar merupakan salah satu indikator yang menunjukkan perkembangan bursa saham.

Pada umumnya, semakin besar nilai kapitalisasi pasar maka semakin besar daya pikatnya bagi investor.

Ke depan, ia menargetkan nilai kapitalisasi BEI mencapai Rp10 ribu triliun.

Per 15 Desember 2017 tercatat nilai kapitalisasi BEI sebesar Rp6.781,42 triliun.

"Kita harus mencapai Rp10 ribu triliun kalau kita ingin bertahan dalam keadaan persaingan yang ketat di dunia dalam mencari dana untuk berinvestasi," ucapnya.

Ia menyampaikan target itu dapat tercapai jika sembilan anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) merealisasikan penawaran umum perdana saham (IPO), serta 52 perusahaan asing yang sahamnya tercatat di bursa efek luar negeri juga tercatat di BEI (dual listing).

"Kalau dibantu semua stakeholder pemerintah di pasar modal bisa tercapai," tandasnya

Sentimen berlanjut

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan sentimen positif bagi indeks masih akan berlangsung hingga 2018 mendatang meski terdapat sentimen kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

"Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan cukup bagus pada 2018. Jadi tahun depan pun mereka akan kembali menaikkan suku bunga. Namun, itu tidak akan berpengaruh terhadap market di Indonesia. Pasar tentu sudah antisipasi kenaikan itu," ujar Edwin sebagaimana dikutip Antara, pekan lalu.

Sebagaimana diketahui, indeks harga saham gabungan (IHSG) di BEI pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat melanjutkan penguatan hari sebelumnya menjadi 6.119 poin.

Indeks ditutup menguat 0,09% menjadi 6.119 setelah sebelumnya mengalami pelemahan di tengah perdagangan.

Analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan neraca perdagangan Indonesia pada November yang tercatat surplus menjadi salah satu faktor pemicu bagi investor untuk melakukan aksi beli sehingga IHSG kembali bergerak positif.

"Data ekspor dan impor yang mengalami kenaikan menunjukkan kian meningkatnya kegiatan ekonomi di dalam negeri," kata Reza.

(E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya