Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
STOK 11 komoditas pangan strategis nasional menjelang perayaan natal dan tahun baru surplus dan aman. Komoditas itu meliputi beras, jagung, kedelai, minyak goreng, gula bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Kepala Pusat Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Tri Agustin Satriani mengatakan produksi gula sesuai perkiraan mengalami defisit sebanyak 363 ribu ton periode November-Desember, tapi masih bisa dipenuhi dari carry over Oktober sehingga prakiraan neraca komulatif aman.
Sesuai prakiraan, ketersediaan gula sebanyak 139,3 ribu ton dan prakiraan kebutuhan 501,4 ribu ton.
"Dari 11 komoditas itu terdapat dua komoditas yang ketersediaan produksinya defisit yaitu kedelai dan daging sapi tetapi dipenuhi dari impor," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan Pokok dan Strategis Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional di Kupang, Senin (11/12).
Pertemuan tersebut dilakukan bersama Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan Antara Lembaga Kementerian Perdagangan Suhanto, dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang antara lain dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya dan Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT Naek Tigor Sinaga.
Prakiraan defisit kedelai periode November-Desember mencapai 344,5 ribu ton dan daging sapi sebanyak 35,9 ribu ton. Kebutuhan kedelai periode ini berjumlah 487,3 ribu ton sedangkan stok 142,7 ton, sedangkan kebutuhan daging sapi 100,2 ribu ton dan stok yang ada hanya 64,3 ton.
Sebetulnya stok daging sapi di dalam negeri pada Desember 2017 ini surplus. Badan Ketahanan Pangan memperkirakan kebutuhan selama Desember mencapai 50.479 ton, sedangkan prakiraan ketersediaan sebanyak 70.662 ton sehingga surplus 20.183 ton.
Angka itu belum termasuk rencana kedatangan daging sapi pada Desember ini berjumlah 16.553 ton terdiri dari daging kerbau yang didatangkan Bulog 6.552 ton dan daging sapi yang didatangkan importir 10.000 ton
Tri minta pemerintah daerah perlu mengantisipasi produk hortikultura seperti bawang merah dan cabai karena potensi terserang hama penyakit. "Kami mendorong masyarakat menanam cabai di pekarangan sehingga menjadi sumber pangan rumah tangga," ujarnya.
Seusai rapat, dilanjutkan dengan pemantauan harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Kasih, Kelurahan Naikoten 1 dan Gudang Bulog di Kecamatan Alak.
Di pasar, tim menemukan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok mulai melonjak. "Jelang natal harga kebutuhan pokok naik tapi saya minta pedagang tidak menaikkan harga sampai bombastis," kata Suhanto saat melakukan pemantauan pangan di pasar.
Menurutnya jika terjadi penaikan harga seperti beras di pasar di luar kewajaran, Bulog akan menggelontorkan beras untuk menurunkan harga. Saat ini stok beras di gudang Bulog NTT cukup untuk tiga bulan ke depan. "Tidak usah khawatir karena kebutuhan pokok stabil dan aman."
Masyarakat juga diminta tidak melakukan panic buying karena dapat memicu naiknya harga-harga di pasar. "Stok bahan pangan di distributor sembako maupun bulog tersedia dalam jumlah yang cukup," ujarnya. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved