Emiten dan Manajer Investasi Terbaik Diganjar Penghargaan Top Capital Market

SEJUMLAH perusahaan go public yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (emiten) dan manajer investasi (MI) berkinerja tinggi dan memiliki prospek bisnis yang baik meraih penghargaan Top Capital Market 2017.

Penghargaan itu diberikan oleh Majalah BusinessNews Indonesia, yang bekerja sama dengan Asia Business Research Center (ABRC) dan sejumlah lembaga/asosiasi bisnis dan pasar modal, di antaranya Info Vesta, Investment and Financial Learning Center (IFLC), Melani K Harriman & Associate, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), PT Sinergi Daya Prima, dan SGL Management.

Ketua Dewan Juri Top Capital Market 2017, Erry Firmansyah, menjelaskan, penghargaan itu merupakan Top of Form Bottom, yakni penghargaan tertinggi yang diberikan kepada emiten dan pelaku pasar modal yang dinilai memiliki kinerja tinggi dan reputasi perusahaan baik.

"Tujuan penyelenggaraan kegiatan Top Capital Market 2017 ini adalah membangun kepercayaan masyarakat dan citra positif emiten maupun pelaku pasar modal di Indonesia. Juga, untuk mendorong peningkatan kinerja dan layanan emiten dan pelaku pasar modal," Erry, melalui keterangannya di Jakarta, Minggu (12/11).

Ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan kepada para pemenang. Pertama, kategori Top Corporate Reputation, yang dinilai melalui riset pasar dengan responden masyarakat dan investor di empat kota besar, yakni Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Makassar, yang berlangsung sejak 15 Desember 2016-31 Maret 2017.

Pengukuran indeks reputasi perusahaan, Corporate Brand Reputation Index didasarkan pada tiga indikator utama yaitu corporate brand knowledge, corporate brand image, dan corporate brand engagement.

Hasil dari survei reputasi korporasi ini setebal 100-an halaman. Setiap pemenang Top Capital Market berkesempatan untuk mendapatkan hasil dan analisis survei tersebut, yang menunjukkan bahwa hasil penilaian ini dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Kedua, kategori Top Emiten, yang dinilai berdasarkan analisis kinerja keuangan 2015-2016 dan kinerja semester 1 2017, dengan menggunakan metode laba ekonomis plus (EVA Plus), yang sekaligus digunakan untuk menilai prospek bisnis perusahaan ke depan. Metode ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana manajemen telah berupaya dalam meningkatkan value perusahaannya.

Perusahaan-perusahaan yang menjadi kandidat pemenang dalam kategori Top Corporate Reputation dan Top Emiten, disaring dan ditinjau ulang dari aspek penilaian good and clean governance (GCG) dan kepatuhan terhadap regulasi dan administrasi BEI.

Kandidat yang nilai GCG-nya rendah dan/atau tidak lolos verifikasi kepatuhan dan suspensi dari BEI selama periode penilaian, dinyatakan gugur. Pemenang kategori Top Corporate Reputation dan Top Emiten diklasifikasikan dalam 33 sektor bisnis, dan dua di antaranya tidak ada pemenang lantaran tidak lolos verifikasi.

Ketiga, kategori Top Saham. Penilaian Top Saham didasarkan pada kriteria penilaian: saham-saham yang punya gain dan likuiditas baik selama 2014–2016; selalu berada dalam LQ45 selama periode penilaian (6 periode); tidak pernah disuspensi oleh otoritas selama masa penilaian (6 periode), tidak memperoleh return negatif selama periode penilaian. Dalam penilaian ini, diperoleh 6 saham terbaik yang memenuhi kriteria tersebut.

Keempat, kategori Top Manajer Investasi. Selama 5 tahun terakhir (2012-2016), dana kelolaan setiap jenis reksadana mengalami kenaikan, di mana kenaikan terbesar pada jenis reksadana pasar uang. Begitu juga dengan jumlah manajer investasi terus mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 7,34% per tahun.

Pemeringkatan manajer investasi merupakan suatu evaluasi terhadap manajer investasi dengan menggunakan parameter berdasarkan kinerja historis dan pertumbuhan unit penyertaan. Seleksi awal, dilakukan pada manajer investasi telah memiliki minimal satu produk reksadana sesuai dengan kategori yang akan diperingkat dan telah berusia minimal setahun per 30 Desember 2016. Reksadana yang ikut dalam perhitungan indeks adalah reksadana denominasi Rupiah.

Indeks MI untuk setiap manajer investasi dimulai dari angka 1.000. Return harian untuk indeks MI adalah rata-rata dari return harian seluruh reksadana yang dikelola oleh manajer investasi sesuai dengan jenis reksadana yang sedang diperingkat. Komponen indeks pemeringkatan terdiri atas 70% Risk Adjusted Return (modified sharpe ratio) dan 30% UP Growth-nya.

Kelima, kategori Top Reksadana, yang memilih tiga reksadana terbaik berdasarkan pertumbuhan AUM.

Ketua Penyelenggara Top Capital Market 2017, M Lutfi Handayani, menjelaskan, penghargaan tersebut dirancang memiliki kekhususan dan perbedaan jika dibandingkan dengan penghargaan sejenis yang sudah ada.

Perbedaan Top Capital Market dengan penghargaan lainnya, di antaranya Top Capital Market menggunakan gabungan metode penilaian sekaligus, yakni analisis kinerja, rekomendasi nasabah/konsumen, sekaligus riset reputasi korporasi penilaian publik dan investor. Sedangkan penghargaan lain umumnya hanya menggunakan salah satu metode.

"Penilaian corporate reputation bersifat objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Setiap peserta berkesempatan memperoleh hasil analisa Corporate Reputation Research, setebal 100 halaman. Award lain jarang yang dapat memberikan hasil analisa riset kepada pemenang. Penilaian kinerja fundamental keuangan, selain menilai past performance juga sekaligus menilai proyeksi bisnis perusahaan. Penghargaan lain cenderung menilai past performance," jelas Lutfi. (RO/OL-2