Pertamina Optimistis Blok Mahakam Menguntungkan

PT Pertamina (persero) melalui anak usaha mereka, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), optimistis mampu menjaga tingkat produktivitas Blok Mahakam di Kalimantan Timur. Setidaknya dari Blok Mahakam itu, Pertamina akan memberikan tambahan kontribusi minyak dan gas (migas) sebesar 24% dari total produksi migas nasional. "Di Blok Mahakam tersebut, kami telah melakukan pengeboran 11 sumur di Tunu dan Handil Field, dari 15 sumur yang akan dibor hingga 2018," jelas Direktur Utama PHI Bambang Manumayoso kepada pers di Jakarta, Kamis (9/11).

Ia melanjutkan, untuk mendukung pengeboran itu, Pertamina menginvestasikan dana US$160 juta. Khusus untuk Blok Mahakam, PHI menyiapkan berbagai strategi untuk tetap menjaga produksi migas dengan memastikan keberlangsungan kegiatan pengeboran dan well intervention di wilayah kerja Mahakam saat peralihan dari Total E&P Indonesie (TEPI) ke Pertamina pada 1 Januari 2018. "Kami juga menyelesaikan lima rencana pengembangan lapangan/POFD (plan of further development) pada 2017 untuk mendukung kegiatan pengeboran pada 2018, serta melaksanakan optimalisasi pengadaan rig dan material untuk menunjang kegiatan pengeboran. Pengelolaan Blok Mahakam nantinya dilaksanakan Pertamina Hulu Mahakam yang merupakan anak usaha dari Pertamina Hulu Indonesia," paparnya.

Bambang menambahkan, selain mengelola Blok Mahakam, PHI juga siap mengelola beberapa blok terminasi lainnya, seperti Sanga-sanga dan Attaka, serta Intergrasi Tengah-K. Menurutnya, upaya tersebut sebagai langkah strategis Pertamina sebagai national oil company (NOC) yang mengemban tugas dalam menjaga ketahanan energi nasional. Di sisi lain, dalam menjalankan bisnis, PHI juga berkomitmen dalam pengelolaan aspek QHSSE (quality, health, safety security and environment), menjaga dan meningkatkan produksi untuk ketahanan energi nasional, mengembangkan SDM, serta meningkatkan pemanfaatan inovasi teknologi yang semuanya bermuara pada penguatan bisnis sektor hulu.

Pertamina, kata dia, yakin sumber daya manusia Indonesia mampu melaksanakan amanat menjaga ketahanan energi Indonesia. "Para pejuang energi di Blok Mahakam ialah bangsa kita. Setelah diambil alih Pertamina, rasa nasionalisme mereka lebih kental sebab mereka turut menjaga ketahanan energi bangsa," tutupnya.