Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Revitalisasi Pasar Yakin Tercapai

Andhika Prasetyo [email protected]
27/10/2017 06:15
Revitalisasi Pasar Yakin Tercapai
(ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

PEMERINTAH optimistis dapat memenuhi target untuk merevitalisasi 5.000 pasar tradisional hingga 2019 mendatang. Tahun ini, pemerintah menargetkan sebanyak 859 pasar sehingga total keseluruhan hingga akhir 2017 mencapai 2.500 pasar tradisional yang sudah direvitalisasi. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tjahya Widayanti menyampaikan revitalisasi pasar termasuk salah satu program Nawa Cita yang wajib dilakukan untuk mendorong roda perekonomian nasional.

Terlebih, pasar tradisional sebagai ujung tombak pemasaran dari hasil produksi petani, nelayan, peternak, hingga produk-produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Maka itu, kondisi pasar yang baik amat diperlukan agar masyarakat dapat melakukan transaksi jual beli dengan aman dan nyaman. Itu bisa dilakukan dengan mere-vitalisasi pasar tradisional yang ada,” ungkap Tjahya di Kantor Kemendag, Jakarta, kemarin.

Dengan kondisi pasar yang bersih, aman, dan nyaman, ia mengatakan produk-produk yang diperdagangkan pun akan memiliki kualitas lebih bagus sehingga pasar rakyat mampu bersaing dengan pasar ritel modern yang kini dianggap satu langkah lebih maju. Namun, ia mengakui dalam revitalisasi, Kemendag tidak sendiri. Bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), dan peme­rintah-pemerintah daerah, pihaknya terus besinergi.

Kemenkop UKM, misalnya, menargetkan pembangunan dan revitalisasi atas 51 pasar pada 2017. Hingga 2019, Kemenkop UKM menargetkan ada 1.075 pasar yang rampung dan menjadi bagian dari program revitalisasi 5.000 pasar rakyat. Selain itu, untuk mendongkrak tingkat kepedulian pengelola terhadap kondisi pasar, lanjut Tjahya, pemerintah pun bersama Yayasan Danamon Peduli akan bekerja sama memberikan penghargaan dan apresiasi kepada pasar-pasar yang dianggap memiliki kinerja baik.

Ketua Umum Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (Akurindo) Emir Moeis menambahkan, selain revitalisasi pasar, untuk mendo­rong pasar tradisional agar bersaing dengan pasar ritel modern juga perlu diberikan bantuan kepada pelaku UKM di pasar tradisional berupa akses pembiayaan, pendampingan berusaha, hingga pembukaan jaringan dan pasar. Soal ja­ringan, misalnya, Akurindo memiliki TanyaEko, direktori dengan 700 UKM Indonesia berbasis online. “Banyak pasar tradisional yang ambruk tergerus oleh pesatnya pasar online. Hal seperti ini perlu diperjuangkan terutama ikut membantu pasar rakyat atau tra­di­­sional dalam mengembangkan jaring­an mereka,” pungkas Emir.

14 pasar tradisional
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi Makbullah menyampaikan, sejak 2016 pihaknya berencana merevitalisasi 14 pasar tradisional di Kota Bekasi. Namun, karena keterbatasan anggaran, Pemkot Bekasi akan melakukan revitalisasi secara bertahap. Tahun ini, misalnya, Pemkot Bekasi memprioritaskan Pasar Bantar Gebang untuk direvitalisasi. Namun, revitalisasi Pasar Bantar Gebang dengan APBD 2017 itu terancam gagal. Pada triwulan keempat 2017, proses revitalisasi Pasar Bantar Gebang baru sebatas lelang proyek di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (LKPP).

“Lelangnya sudah kami lakukan sejak Maret lalu, jadi prosesnya masih tahap lelang,” kata Makbullah di Bekasi, kemarin. (Gan/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya