Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Target Pembiayaan Utang masih Aman

(Ant/E-1)
25/10/2017 07:01
Target Pembiayaan Utang masih Aman
(ANTARA FOTO/Moch Asim)

DIREKTUR Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengaku tidak khawatir atas hasil penjualan obligasi ritel seri ORI014 sebesar Rp8,94 triliun yang di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp13 triliun.
“Dari segi pembiayaan, kami tidak khawatir karena kami masih banyak opsDi,” ujar Robert saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/10). Robert mengatakan salah satu alasan ORI014 kurang diminati investor ritel ialah tingkat kupon yang cenderung rendah yakni sebesar 5,85%, mengikuti perkembangan tingkat bunga saat ini. Tingkat kupon sebesar 5,85% itu juga lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat kupon pada penerbitan ORI seri-seri sebelumnya.

“Sekarang ini di Indonesia kecenderungannya tingkat bunga turun sehingga kupon 5,85% tergolong rendah selama ini. Ini memang mencerminkan secondary market di pasar surat berharga negara,” kata Robert. Meski tidak memenuhi target dalam penerbitan ORI, Robert meyakini penerbitan lelang rutin surat berharga negara seperti surat utang negara dan surat berharga syariah negara (SBSN) bisa membantu pencapaian target pembiayaan. “Dalam lelang-lelang kita, bahkan dalam dua lelang terakhir, kita sudah realisasikan melampaui target kita. Misalnya, lelang minggu lalu targetnya Rp17 triliun, kita ambil Rp22 triliun. Sebelumnya juga sudah lebih tinggi,” ujar Robert.

Dengan kondisi itu, ia optimistis target penerbitan SBN neto maupun defisit anggaran yang telah ditetapkan pada akhir 2017 masih bisa tercapai dan ditutup dari lelang rutin terjadwal. “Realisasi penerbitan SBN 91% dari target gross. Jadi tinggal sedikit, 9% dari kebutuhan seluruhnya itu akan dipenuhi dengan tujuh kali lelang lagi sampai Desember,” tutur Robert. Dalam kesempatan berbeda, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan basis investor ORI yang diluncurkan pemerintah mulai meluas kepada masyarakat, tidak lagi hanya golongan tertentu. Sri mengungkapkan hal itu menanggapi jumlah pembeli terbanyak dari penjualan ORI014 yang berasal dari rentang Rp5 juta hingga Rp100 juta.

“Saya rasa itu indikasi yang baik, meluasnya apa yang disebut ritel atau jangkauan kepada masyarakat secara individu, dan itu bagus karena kita inginkan dengan ritel memperluas basis individual,” katanya. (Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya