Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pusat Logistik Berikat Ditargetkan Beroperasi November

Andhika Prasetyo
28/8/2017 16:16
Pusat Logistik Berikat Ditargetkan Beroperasi November
(ANTARA)

INDONESIA Commodity and Derivative Exchange (ICDX) melalui anak usahanya PT ICDX Logistik Berikat (ILB) menargetkan akan mengoperasikan Pusat Logistik Berikat (PLB) pada November tahun ini.

Target tersebut dicanangkan setelah mendaptkan izin resmi dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk secara resmi melaksanakan kegiatan PLB.

Direktur Utama Henry Chandra mengungkapkan pengoperasian PLB merupakan sebuah strategi untuk mendukung ICDX yang hendak meluncurkan kontrak berjangka untuk komoditas timah. Dengan demikian, para pelaku timah di berbagai belahan dunia dapat melakukan lindung nilai dan memperoleh kepastian serah fisik komoditi timah.

“Dengan adanya ILB, timah bisa disimpan selama tiga tahun. Jadi tidak harus cepat-cepat ekspor timah ke luar negeri, selama ini yang untung itu gudang luar negeri. Dengan tempat penyimpanan ini nilai jual timah juga akan bisa lebih besar,” ujar Henry di sela-sela acara Indonesia Tin Coference and Exhibition (ITCE) 2017 di Nusa Dua, Bali, Senin (28/8).

Selain itu, keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan ILB ialah tingkat efektivitas pergerakan logistik yang tinggi.

Henry menjelaskan, timah yang sudah berada di dalam gudang ILB dapat diperjual belikan tanpa perlu keluar dari tempat tersebut. Dengan begitu, transaksi terus mengalir tanpa perlu adanya lalu lintas logistik.

“Kalau mau masuk ke PLB kan harus diperdagangkan dulu di bursa, membayar royalti baru kemudian masuk PLB. Nanti mereka mendapat resi gudang dan itu bisa ditransakiskan lagi. Barang sudah di PLB, tetapi dalam transaksi, barang tidak keluar. Barang di situ saja tetapi tranksaksi berlipat ganda. Transaksi besar tetapi barang tidak lari kemana-mana,” terangnya.

Apa lagi, dalam hal tersebut, timah memiliki sifat yang tidak akan rusak walaupun disimpan dalam waktu lama.

“Di simpan setahun juga tidak apa-apa, paling nanti hanya berdebu saja.”

Ia menambahkan, ILB dioperasikan tidak hanya untuk timah, tetapi bisa juga komoditas lain yang mungkin akan diperdagangkan lintas negara, seperti kapas, komponen kendaraan dan lain-lain.

“Di masa mendatang, ILB tidak hanya berperan sebagai penyimpanan komoditi timah, melainkan juga berpotensi untuk komoditi unggulan ekspor lainnya seperti nikel, bauksit, CPO, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut dan masih banyak lagi. Jadi, dengan dukungan ICDX sebagai sarana perdagangan baik fisik maupun kontrak berjangka, merupakan terobosan baru bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” tandas Henry.

Adapun, Komisaris Utama ICDX Said Aqil Siroj mengatakan berdirinya anak usaha ICDX merupakan sebuah bukti bahwa paket kebijakan pemerintah telah memberi peluang bagi para pelaku usaha.

“Pemerintah telah memberikan perhatian, terutama pada industri timah di Indonesia. Kami berharap pemerintah dapat terus memberikan arahan dan pandangan serta mendorong pihak asing untuk dapat masuk ke dalam negeri dan mengembangkan industri hilir komoditas timah. Dengan begitu, kita bisa memperoleh nilai tambah dan mendapatkan devisa yang lebih lagi,” pungkasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya