Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk mengaku akan menutup delapan gerainya pada akhir bulan ini. Namun, penutupan dilakukan untuk merenovasi gerai-gerai itu.
Sekretaris Perusahaan Ramayana Setyadi Surya mengatakan pihaknya memang sedang merenovasi gerai supermarket perusahaan.
Karena itu, renovasi akan membuat delapan gerainya ditutup untuk sementara dan tidak menerima suplai dari para pemasok.
"Jadi, selebaran yang ada itu kesalahan redaksional saja. Kami hanya merenovasi delapan gerai, bukan menutup. Renovasi itu memang membuat kami sementara menghentikan penerimaan barang dari supplier," ucap Setyadi kepada Media Indonesia, akhir pekan lalu.
Sselebaran yang beredar, manajemen menyebut beberapa gerai supermarket yang akan ditutup berada di Banjarmasin dengan kode toko R030, Bulukumba (R115), Gresik (R098), Bogor (R025), Pontianak (R057), termasuk Sabang (R008). Dua gerai lainnya di Surabaya sudah terlebih dahulu ditutup untuk sementara.
Setyadi menjelaskan renovasi bagian supermaket dilakukan karena adanya evaluasi dari manajemen.
Di daerah yang gerai supermarketnya direnovasi kurang mencatatkan kinerja yang baik.
Karena itu, supermarket Ramayana di gerai-gerai tersebut ada yang dikecilkan luas tokonya dan ada yang digantikan penuh oleh gerai fesyen.
Penghapusan atau pengecilan luas gerai supermarket memang dinilai Setyadi perlu dilakukan di beberapa tempat.
Pasalnya, persaingan di sektor itu sudah sangat ketat.
Selain karena bisnis daring (online), makin banyaknya minimarket yang tumbuh di perumahan membuat supermarket Ramayana kurang bisa berkompetisi.
Namun, Setyadi meyakinkan perusahaan dengan kode emiten RALS itu masih mencatatkan pertumbuhan bisnis. "Bulan Juni kemarin kami tumbuh dua digit.
Juli pertumbuhan kami satu digit karena Lebaran tahun lalu jatuhnya Juli sehingga terlihatnya menurun.
Namun kesimpulannya, Ramayana tidak bangkrut dan sama sekali tidak mengalami masalah keuangan." (Jes/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved