Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Javara tidak Mau Didikte Globalisasi

(Eno)
18/8/2017 04:15
Javara tidak Mau Didikte Globalisasi
(MI/RAMDANI)

JAVARA Indonesia yang didirikan Helianti Hilman mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia yang selama ini belum dikenal masyarakat untuk diolah menjadi produk pangan yang kaya nutrisi. Awal mendirikan Javara ialah saat dirinya berlibur ke Inggris. Ia sempat terpesona dengan toko bahan makanan organik yang dikelola para petani lokal di negara tersebut. Helianti pun berpikir Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya dan sesuai untuk menciptakan ragam produk pertanian organik yang berkualitas. Dari ide sederhana itulah, Helianti mulai aktif menjalin hubungan dengan komunitas petani dan mulai mengembangkan produk Javara.

Rencana menciptakan produk pertanian organik semakin diperkuat lantaran keprihatinan Helianti ketika berkunjung ke supermarket. Ia melihat kebanyakan supermarket hanya menjual sayur-sayuran yang itu-itu saja. Padahal produk pangan Indonesia sangat banyak. Masyarakat perlu tahu ada banyak pilihan makanan yang penuh nutrisi. Pilihan sayur di supermarket terbatas pada produk sawi, kangkung, dan tomat. Menurutnya, pilihan makanan di Indonesia telah didikte dan dijajah globalisasi. Kekayaan hayati Indonesia banyak yang belum dimanfaatkan petani lokal.

Hal ini yang menggerakkan Helianti melakukan riset untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa ada begitu banyak keanekaragaman hayati. Saat ini Javara telah bekerja sama dengan distributor pangan untuk memasarkan produk di Jakarta dan Bali. Javara juga rutin mengikuti pameran di luar negeri dan sudah berhasil menembus pasar ekspor ke empat benua. Produk Javara terdiri atas 747 produk, dengan 240 produk di antaranya telah tesertifikasi pangan organik. Mulai beras organik, garam, mi bayam, mi tomat, selai, coconut oil, dan bubuk cabai.

Omzet Javara mencapai Rp35 miliar hingga Rp40 miliar per tahun. Tahun depan, Javara mulai memasukkan produk ke Afrika Selatan. Mereka juga memberdayakan 52 ribu petani di Indonesia, dengan 1.200 di antaranya tesertifikasi petani organik dan melibatkan 2.000 artisan. Saat ini Javara menghasilkan 747 produk, dengan 240 produk di antaranya telah tesertifikasi pangan organik.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya