Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kelola Dana Rp30 triliun sampai Juni, BNP Paribas Targetkan Pertumbuhan 10%

Fetry Wuryasti
14/8/2017 16:59
Kelola Dana Rp30 triliun sampai Juni, BNP Paribas Targetkan Pertumbuhan 10%
(Ist)

PT BNP Paribas Investment Partners (BNPP IP) menargetkan dana kelola atau assets under management (AUM) naik hingga 10% pada akhir tahun 2017. Hingga Juni 2017, tercatat posisinya telah mencapai Rp30 triliun.

Head of Marketing Director PT BNP Paribas Investment Partners, Maya Kamdani Siboe, mengatakan bahwa mayoritas nasabah kini tertarik membeli produk untuk pembiayaan investasi infrastruktur.

"Secara AUM yang paling besar itu infrastruktur flash yang sekarang aumnya sekitar Rp3 triliun lebih," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/8).

Saat ini, lanjut Maya, produk reksa dana saham adalah penyumbang terbesar terhadap dana kelolaan mereka sebesar 60%. Sisanya masuk dalam reksa dana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang. Dalam 16 produk reksa dana yang mereka miliki, sekitar 7-8 merupakan reksa dana saham, sisanya berupa pasar uang dan pendapatan tetap.

Ia menjelaskan, dalam produk reksa dana yang dimiliki perusahaan, saat ini spektrumnya kami sudah ada 16, mulai dari yang paling konservatif sampai yang paling agresif. Produk yang konservatif itu reksa dana pasar uang.

"Untuk reksa dana saham, kami memiliki tingkatan profil resiko. Pariba Pesona itu paling rendah profil resikonya, sedangkan yang paling tinggi profil resikonya sekarang BNP Paribas Polaris karena masuk ke saham dengan kapitalisasi kecil dan menengah. Jadi kami sudah siapkan untuk berbagai profil investor. Biasanya mereka mengkombinasi biar ada diversifikasi,” tambahnya.

Maya optimistis target pertumbuhan tersebut dapat direalisasikan. Apalagi, BNP Paribas konsisten menjalankan program edukasi bagi investor pemula. Harapannya, semakin masyarakat memahami keuntungan yang diberikan oleh reksadana, masyarakat semakin banyak yang berminat membuka rekening reksa dana.

"Dari yang kami lakukan antusiasnya sudah lumayan banyak. Walaupun perlu waktu bagi mereka untuk mengerti apa itu investasi. Sebelum akhirnya bisa masuk reksadana," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Presiden Direktur BNP Paribas, Vivian Secakusuma, menegaskan perusahaan yang telah berkecimpung di industri reksa dana sejak 1992 ini akan terus mendukung distribusi reksa dana dan perluasan basis investor.

Menurutnya, Indonesia adalah negara ke-5 dengan ekonomi terbesar di Asia dan merupakan pasar yang sangat penting bagi BNPP IP.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia melalui Iiterasi keuangan. lnisiatif kami untuk menggandeng penyedia Iayanan uang elektronik untuk mendistribusikan reksa dana adalah salah satu bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus mendukung perluasan basis investor, selain program edukasi investasi yang terus kami lakukan," ujar Vivian.

Berdasarkan inforrnasi terakhir yang diperoleh dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2017, saat ini mendekati 525,000 investor Reksa Dana yang telah terdaftar di Indonesia. PT BNPP IP berharap dapat menarik minat Iebih banyak investor dengan terus mempromosikan Reksa Dana melalui program edukasi “BNP Paribas Investment Partners Investment Academy.

“Kami berharap program edukasi kami dapat membantu meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi di Indonesia dalam jangka panjang Indonesia memiliki pasar yang sangat unik dan dinamis, dengan potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan, baik di sisi pasar modal dan perekonomian secara keseluruhan,” lanjut Vivian.

Hal ini ditambah, untuk pertama kaiinya sejak krisis keuangan Asia, obligasi negara Indonesia mengantongi peringkat investment grade dari tiga Iembaga pemeringkatan kredit terbesar, yaitu Moody’s Investors Service, Fitch Ratings dan Standard & Poor’s (S&P) Global Rating.

“Peringkat investment grade yang telah diraih menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan utama untuk penanaman modal di dunia," tukas Vivian. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya