Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Pertumbuhan Ekonomi Diyakini Sesuai Target

Erandhi Hutomo Saputra
11/8/2017 05:31
Pertumbuhan Ekonomi Diyakini Sesuai Target
(ANTARA/Fakhri Hermansyah)

PERTUMBUHAN ekonomi pada akhir 2017 diyakini masih bisa mencapai target yang diproyeksikan sebesar 5,2%.

Hal itu didukung semakin membaiknya daya beli dan rendahnya laju inflasi.

"Kami tentu antisipasi biar pertumbuhan ekonomi membaik di semester kedua. Inflasi juga akan terjaga dan bisa tidak terlalu tinggi sehingga daya beli meningkat," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara, kemarin.

Suahasil mengatakan perkiraan proyeksi itu berdasarkan pertimbangan kinerja perekonomian semester II 2017 bisa tumbuh lebih baik daripada semester I 2017.

Ia meyakini hal itu didukung perilaku belanja masyarakat serta rendahnya laju inflasi yang hingga Juli 2017 berada pada kisaran 2,6%.

"Di triwulan tiga dan empat, kami yakin pengeluaran pemerintah akan lebih tinggi. Pemerintah akan menjalankan program yang sudah direncanakan seperti PKH (Program Keluarga Harapan) dan rastra," ujarnya.

Hal itu, kata Suahasil, juga didukung penyerapan belanja modal yang akan membantu percepatan pembangunan infrastruktur dan investasi secara keseluruhan.

Secara terpisah, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo meyakini transfer dana desa oleh pemerintah pusat mampu memulihkan daya beli masyarakat.

"Karena dana desa berarti 'cash for work'. Masyarakat desa yang belum punya pekerjaan diberi dana desa jadi bikin jembatan sendiri, gorong-gorong sendiri," ujarnya saat ditemui seusai seminar Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) di Jakarta, kemarin.

Selain memulihkan daya beli melalui pembangunan fisik, lanjut Mardiasmo, dana desa diyakini mampu menciptakan dan memberdayakan kegiatan ekonomi di masyarakat.

Pendapat berbeda disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Ari Kuncoro.

Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi semester II 2017 akan stagnan atau tidak banyak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan semester I 2017.

"Nanti semakin dekat 2019 dengan proyek infrastruktur yang semakin kelihatan hasilnya, pertumbuhan bisa balik ke 5,1% hingga 5,2%," kata Ari di acara yang sama.

Ekspor dan investasi

Ia berpendapat pemerintah perlu mulai memikirkan daya dorong baru bagi pertumbuhan ekonomi supaya tidak didominasi sektor konsumsi rumah tangga, tapi juga lewat ekspor dan investasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia pada triwulan II 2017 tumbuh 5,01% (year on year) yang didukung membaiknya kinerja investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Ekonomi itu antara lain didukung PMTB yang tumbuh 5,35%, konsumsi rumah tangga 4,95%, ekspor 3,36%, impor 0,55%, konsumsi LNPRT 8,49%, dan konsumsi pemerintah yang tumbuh negatif 1,93%.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan meyakini penerimaan pajak akan meningkat pada semester II 2017 meski realisasi pendapatan dari sektor pajak hingga akhir Juli 2017 belum mencapai 50%.

"Kita akan usaha terus sampai akhir tahun," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama.

(Adi/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya