Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Margin BRI Semester I Bertumbuh 10,4%

Ant/E-4
04/8/2017 04:31
Margin BRI Semester I Bertumbuh 10,4%
(ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)

PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BRI) sukses meraup laba Rp13,4 triliun pada semester I 2017.

Angka tersebut tumbuh 10,4% jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, Rp12,1 triliun.

Menurut Direktur Utama BRI Suprajarto, pertumbuhan laba perseroan didorong beberapa faktor.

Salah satunya pertumbuhan kredit penyaluran dana pihak ketiga (DPK).

"Perbaikan kualitas kredit dan fokus BRI untuk memperkuat bisnis bank transaksional sehingga meningkatkan pendapatan komisi atau fee based income (FBI) menjadi faktor lain yang memperkuat perolehan laba," ujar Suprajarto, di Jakarta, kemarin.

Per semester I 2017, BRI telah menyalurkan kredit Rp687,9 triliun. Angka itu tumbuh 11,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp615,5 triliun.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross BRI per semester I 2017 ialah 2,34%.

Pada periode yang sama tahun lalu, NPL gross BRI tercatat 2,39%.

Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah BRI tercatat meningkat menjadi 196,4%.

Sebelumnya, rasio pencadangan BRI tercatat sebesar 150,7%.

Dana pihak ketiga (DPK) tercatat ialah Rp768 triliun, tumbuh 12,3% jika dibandingkan dengan Rp683,7 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Dana murah mendominasi porsi DPK BRI, yakni 56,09%. Giro BRI mencatat pertumbuhan secara tahunan sebesar 17% menjadi Rp130,6 triliun dan tabungan tumbuh 11,5% menjadi Rp300,1 triliun.

Sementara itu, dana deposito BRI tumbuh 11,1% menjadi Rp337,2 triliun.

Faktor lain pendukung kenaikan laba bersih BRI ialah FBI.

Seperti telah diketahui, kini perseroan serius meningkatkan pendapatan dari jasa bank (FBI) salah satunya dengan memperkuat bisnis transaction banking.

Strategi itu terbukti efektif, terlihat dari pencapaian FBI yang tumbuh signifikan pada semester I-2017.

"Ke depan, BRI optimistis mampu menjaga kinerja positif dengan tetap berpedoman kepada asas kehati-hatian dan prinsip good corporate governance," sebut Suprajarto.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya