Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Minat Gen Y Jadi Agen Asuransi Dibangkitkan

31/7/2017 15:16
Minat Gen Y Jadi Agen Asuransi Dibangkitkan
(Ist)

ADA sebuah ungkapan mengatakan kaya di usia tua itu biasa, tetapi jika kaya di usia muda baru luar biasa. Pertanyaanya, untuk menjadi sukses dan memiliki nilai (value) hidup yang tinggi di usia muda, bisnis atau profesi apa yang paling tepat dan menjanjikan kondisi kehidupan dan kerja yang seimbang (work life balance) tersebut?

Country Chair MDRT Indonesia, Aryani P Razik, mengatakan, profesi dengan janji work life balance terbaik adalah menjadi agen asuransi. Dan agen asuransi akan semakin ahli, kata dia, ketika berusaha dan masuk dalam komunitas Million Dollar Round Table (MDRT), sebuah komunitas para agen-agen asuransi jiwa profesional dan memenuhi standar kompetensi internasional.

"Saat ini fokus kami sosialisasi MDRT pada perusahaan asuransi lokal, mengingat banyak sekali agen perusahaan asuransi lokal yang sangat berpotensi untuk menjadi member MDRT. Namun karena sosialisasinya yang kurang, sehingga informasi mengenai MDRT ini belum sampai," ujar Aryani di sela MDRT Day Indonesia 2017 di Jakarta, Senin (31/7).

Salah satu yang menjadi perhatian MDRT ialah membangkitkan minat generasi Y (Gen Y) untuk menjadi agen bertaraf MDRT.

"Karena saat ini adalah eranya Gen Y, anak-anak muda yang tidak suka dengan aturan formal, dan konsistensi. Dan profesi agen asuransi ini justru yang paling cocok dengan lifestyle (gaya hidup) mereka," ungkap Aryani.

Dia menjelaskan, profesi agen asuransi tidak butuh modal, tetapi bisa meraih ilmu dengan cuma-cuma baik terkait perencana keuangan hingga pengembangan diri. Waktu bekerja juga dapat diatur, aktivitas sosial, dan refreshing bisa dialami sesering mungkin.

"Ini lah work life balance yang sesungguhnya, di mana mereka dapat mewujudkan impian melalui bisnis ini. Berpenghasilan tinggi dengan memiliki value hidup yang tinggi di usia muda," katanya lagi.

Glen Alexander Winata, salah satu agen Gen-Y yang telah sukses mencapai level MDRT, mengaku bahwa jawaban akan kesuksesan itu saat ini ialah profesi sebagai agen asuransi.

Menurut dia, bagi kalangan anak muda umumnya, atau Gen-Y khususnya, akan merasa alergi dengan profesi agen asuransi, karena seolah-olah dengan menjadi agen asuransi pertanda tidak diterimanya seseorang di sebuah perusahaan, dengan kata lain profesi mentok. Namun, untuk terjun membangun bisnis tentu dibutuhkan pengalaman dan modal yang tidak sedikit tentunya.

Dan hal ini sulit dicapai ketika bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan yang terikat dengan waktu, sehingga work life balance yang diinginkan tidak pernah terwujud.

"Ketika saya bekerja sebagai IT Auditor selama satu setengah tahun, sering kali waktu saya habis di pekerjaan. Istilahnya tidak sempat melihat matahari, karena berangkat kerja pagi-pagi sekali sebelum matahari terbit, dan pulang larut malam. Dan ini bukan keinginan Gen-Y banget, karena Gen-Y itu paling suka dengan work life balance," ungkap Glen.

Karena itu, ia sangat sepakat jika profesi agen asuransi sangat ideal bagi Gen-Y. Karena profesi ini menawarkan bisnis yang tidak perlu modal, bisa meraih ilmu cuma-cuma, waktu bekerja yang dapat diatur, aktivitas sosial, dan refreshing juga bisa dialami sesering mungkin.

Selain itu, seorang agen asuransi yang sukses bisa membuka kantor agensi sendiri, bahkan disubsidi oleh perusahaan asuransi yang menjadi mitranya.

"Jadi intinya profesi agen asuransi itu tidak seburuk yang dikira banyak orang. Yang pasti Anda akan merasa bangga jika masih muda Anda sudah 79 menjadi agen asuransi yang bisa meraih kualifikasi MDRT. Ini lah work life balance sesunguhnya seperti yang diinginkan para Gen-Y," tukas The Next Country Chair MDRT Indonesia ini. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya