Ekspor CPO ke Nigeria Diperkuat

(Jes/E-2)
01/8/2017 03:31
Ekspor CPO ke Nigeria Diperkuat
(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

PEMERINTAH Indonesia berharap hubungan perdagangan dengan Nigeria bisa ditingkatkan dengan cara imbal dagang (counter trade). Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan selama ini posisi Indonesia dalam perdagangan dengan Nigeria tercatat defisit. Dengan imbal dagang, defisit neraca perdagangan itu diharapkan berbalik menjadi surplus. "Hambatan tarif kita ke sana sangat besar, bisa sampai 55% karena mereka sedang menjaga perekonomian mereka. Kita mesti pahami itu. Saya pun mengusulkan semacam counter trade," ucap Enggar di Jakarta, Senin (31/7).

Untuk diketahui, Mendag baru saja memimpin delegasi Indonesia melakukan misi dagang ke Afrika Selatan dan Nigeria pada 20-26 Juli 2017. Tujuan misi itu ialah terbentuknya Preferential Trade Agreement (PTA) agar dapat mendorong perdagangan yang seimbang dengan dua negara tersebut. Namun, tujuan misi tak terwujud lantaran Nigeria dan Afsel telah tergabung dengan blok dagang di kawasan itu. Nigeria dengan Economic Community of West African States (Ecowas), sedangkan Afsel tergabung dengan Southern African Customs Union (SACU).

Untuk itulah kerja sama ekonomi dengan Nigeria diupayakan dengan cara lain, yakni melalui misi dagang. Pada tahun lalu, total perdagangan kedua negara mencapai US$1,6 miliar. Adapun nilai ekspor Indonesia mencapai US$310,8 juta dan impornya US$1,28 miliar.

Defisit bagi Indonesia karena sebagian besar ialah impor minyak dan gas. Enggar mengatakan, pihaknya tidak bisa mengurangi impor minyak dan gas karena Indonesia memang butuh dan harga dari Nigeria termasuk ekonomis. Oleh karena itu, pihaknya ingin Nigeria bisa meningkatkan permintaan minyak kelapa sawit (CPO) dari Indonesia, sehingga terjadi imbal dagang yang saling menguntungkan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya